BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Inovasi menjadi kata kunci dalam kesuksesan sebuah program. Hal ini menjadi perhatian dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispustakar) Kota Balikpapan. 

Apalagi kota ini bakal menjadi penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN). Tentu warganya harus punya minat baca di tengah perkembangan teknologi digital.

Kepala Disputakar Kota Balikpapan Elvin Junaidi mengatakan minat baca menentukan kadar literasi sebuah daerah. Di mana kota minyak masih berstatus sedang untuk kategori tersebut. Maka pemerintah membangun fasilitas dan inovasi agar tumbuh minat baca di masyarakat.

“Kita ada wisata edukasi. Sasarannya tentu anak-anak. Agar mereka tidak sampai ketergantungan dengan gadget saja,” ujarnya.

Menurut Elvin menanamkan budaya membaca sejak dini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Bahkan bisa merangsang kreativitas dan kekuatan mental mereka. Sementara gadget di satu sisi bisa membuat anak kurang bersosialisasi. Akibatnya rasa empati dan simpati tergolong kurang.

“Ini yang jadi tanggungjawab kami. Kami siapkan fasilitasnya. Tinggal peminatnya aja lagi. Di sini sudah ada nonton film, dongeng dan membaca. Animonya pengunjungnya yang kita tunggu,” tuturnya lagi.

Ia berharap tingkat kunjungan bisa terus meningkat. Seiring kelengkapan fasilitas dari perpustakaan milik daerah ini. Bahkan sudah tersedia area untuk bermain di lantai 1. 

“Sarana permainannya beragam, ada prosotan, ayunan, mandi bola dan beragam alat permainan edukatif lainnya,” tuturnya.

Seperti yang kita ketahui perpustakaan Kota Balikpapan selama ini sudah menjadi rujukan para mahasiswa, tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan informasi sesuai bidangnya masing-masing.

Adapun jumlah koleksi buku di perpustakaan Kota Balikpapan telah mencapai 108 ribu judul. Sementara untuk e-Book, jumlah koleksi bukunya telah mencapai 18 ribu judul.

Sehingga total keseluruhan koleksi buku mencapa 126 ribu judul. Itu terdiri dari semua disiplin ilmu. Tersedia juga surat kabar dalam bentuk fisik dan digital.

Ia berharap penambahan buku koleksi perpustakaan daerah dapat meningkatkan literasi bagi seluruh masyarakat Kota Balikpapan.

” Dengan literasi, maka wawasan yang dimiliki akan semakin bertambah yang didukung dengan penambahan koleksi buku sehingga menambah pilihan bagi pembaca dan diharapkan setiap tahun terus berlanjut” ucapnya.

Elvin Junaedi mengatakan, Dispustakar Kota Balikpapan telah menganggarkan sekitar Rp400 juta untuk pengadaan buku, baik secara fisik maupun digital.

Ia merincikan, sekitar Rp200 juta untuk pengadaan e-book atau buku digital yang bisa diakses melalui laman e-Balikpapan.

Untuk mewujudkan hal itu, Dispustakar Kota Balikpapan akan bekerja sama Aksaramaya untuk membangun ekosistem konten digital di Indonesia.

“Kemudian untuk pengadaan buku tercetak juga Rp200 juta. Tapi saat ini belum dilaksanakan, karena masih dalam tahap perencanaan,” ujar Elvin Junaidi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version