BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Untuk memanfaatkan keberadaan pelabuhan peti kemas Kaltim Terminal Kontainer (KKT), Pemerintah Kota Balikpapan menawarkan ke pemerintah dan pengusaha Kabupaten Mamuju. Pelabuhan KKT yang berada di Kawasan Industri Kariangau ini telah memanfaatkan pelabuhan untuk direct call yang dikelolaa oleh Pelindo.

Wakil Wali kota Balikpapan Rahmad mas’ud mengungkapkan pelabuhan KKT memiliki letak yang strategis sehingga potensi ekonomi untuk kerja sama cukup besar, mengingat keberadaannya berada di pinggir lautan.

“Pelabuhan KKT ini satu-satunya pelabuhan internasional di laut untuk Kalimantan. Pada bulan lalu PT Pelindo telah memanfaatkan atau memfungsikan direct call ekspor. Sehingga bisa dimanfaatkan dengan Mamuju yang kaya hasil alamnya seperti kakao, kelapa sawit dan lainnya,” terangnya saat meneirma rombongan DPRD Kabuapten Mamuju di Pemkot Balikpapan Senin siang (5/2/2018).

Dikatakannya, keberadaan direck call pelabuhan KKT yang dikelola pelindo ini sudah dikomukasikan dengan pemerintah provinsi termasuk Sulawesi Barat, agar dapat memanfaatkan keberadaan pelabuhan internasional ini.

“Selama inikan menggunakan makasar yang jaraknya 200 mil atau Surabaya yang terlalu jauh. Jalur laut ke Balikpapan lebih dekat hanya 120 mil. Apalagi dari sisi biaya dan efisiensi waktu tentu lebih balik. Silahkan pemerintah dan pengusaha di Mamuju dimanfaatkan,” beber Rahmad.

Ia menambahkan selama ini kota Balikpapan sangat bergantung pada luar daerah untuk beras termasuk dari Sulbar dan Mamuju. Apalagi wali kota sudah meminta agar persoalan ekonomi dan potensi bisnis Balikpapan dengan daerah lain dapat diciptakan guna memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat di daerah.

“Sekarang ini kita suda punya banyak pengalaman kerjasama ekonomi dengan masyarakat Mamuju, Balikpapan, Palu. Tentu kita ingin kerjasama ini lebih baik lagi dan saling menguntungkan,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version