BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan saat ini tengah melakukan upaya agar keberadaan Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Manggar bisa bertahan lebih lama, salah satu upaya yang dilakukan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Seketaris DLH Kota Balikpapan, Nursyamsiarni mengatakan, saat ini Pemkot Balikpapan mendapatakan bantuan pendanaan dari kementerian keuangan dan PUPR untuk bantuan dukungan penyusunan kajian terhadap KPBU proyek pengelolaan TPA Manggar, dalam prosesnya ada beberapa kajian dan tahapan yang harus disusun terlebih dahulu.

“Proses kajian kita lakukan dengan berusaha menjaring masukan dari stakeholder, kami lakukan sebelumnya melalui konsultasi publik dan tahapan berikutnya bagaimana kita mencoba penjajakan terhadap kemungkinan calon-calon investor untuk melihat dari sisi teknis ekonomis,” ujar Nursyamsiarni saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (21/8/2021).

Saat ini kajian sudah disusun oleh tim konsultan yang sudah ditunjuk bisa memberikan saran masukan, hal ini dilakukan sebagai upaya menjadi bagian dalam menjaring saran masukan kritik terhadap ruang lingkung projek desien teknis hal pendukung lainnya.

“Tahapannya masih panjang dalam hal ini kami banyak masukan proyek ini tahap, jika proyek ini berhasil maka akan menjadi projek KPBU yang dapat menjadikan percontohan kota lai,” akunya.

Nur menambahkan upaya ini menjadi bagian usaha Pemkot bahwa bagaimana menjadikan kota Balikpapan yang nyaman dan bersih, kalau bicara pengelolaan sampah tidak bicara dari mengatasi di hilirnya saja, sangat membutuhkan dukungan masyarakat bagaimana berupaya kesana pengurangan sampah dari sumber, sehingga dihilirnya dalam hal ini di TPA itu harapannya sampah sudah bisa terolah dengan baik dan timbunan yang masuk ke TPS akan berkurang.

“Yang menjadi perhatian kami bersama bahwa memang kalau bagaimana pelayanan persampahan yang baik bagi warga kota, disinilah kami upayakan mengingat TPA ini secara kita ketahui bersama rencana kebijakan perluasan penambahan lahan lagi tidak ada,” jelasnya.

Itulah dari sisi keterbatasan lahan maka menjadi penting mencoba mencari alternatif dan teknologi lain pengeolaan sampah sehingga bisa memperpanjang TPA Manggar.

“Kalau kita biasa saja tidak berlaku apapun, maka zona TPA yang sudah dibangun sebelumnya yang mendapat dukungan dari Kementerian PUPR dalam jumlah yang sangat besar itu kan tetap penuh,” akunya.

Kalau estimasi jika tidak ada upaya apapun TPA Manggar akan penuh di 2026, sehingga hal-hal ini menjadi usaha bersama,memang ada beberapa zona yang sudah tidak aktif di TPA itu yakni zona 1-5, dan sebenarnya bisa kembali penggunaan area itu dengan cara melakukan memanen lagi sampah sehingga area yang ada bisa dipakai kembali, tapi itu perlu ada teknologi yang masuk dan ada upaya lain.
Adapun saat ini masih tahap awal untuk mencari calon investor, ada tahapan cukup panjang perlu melihat calon investor yang masuk dan tertarik untuk terkait dengan KPBU ini yang akan bekerja sama dengan pemerintah kota.

“Kalau dikajian ada 14 teknologi yang sudah dikaji pihak konsultan, nah dari 14 teknokogi dengan beberapa parameter untuk menskringing atau menyaring teknologi itu memang ada 4 alternatif yang teknologi yang disarankan, walaupun terlepas dari 4 teknonolgi yang disarankan pihak konsultan, bahwa pemkot Balikpapan memberikan peluang yang lain,” katanya.

“Kita tidak tahu dari sisi sektor swasta itu ternyata mana tahu punya teknologi lain yang bisa jadi diluar 4 alternatif yang kita anggap baik, tapi ternyata dia punya penawaran teknologi yang lebih baik dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan, misalnya kemampuan mengelolah sampah maksimal 720 ton tercampur perhari, nah itu perlu dievaluasi lebih lanjut, tapi istilahnya kita open teknologi dan tidak mengunci dari kajian yang ada saja,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version