BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan mewaspadai cuaca yang hingga kini belum stabil. Karena di sejumlah daerah khususnya pemasok utama sejumlah bahan pokok dilanda banjir.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa memperngahuri pasokkan ke Kaltim khususnya Kota Balikpapan yang 90 persen bahan pokoknya di datangkan dari dari Jawa maupun Sulawesi. Khususnya untuk komoditas bawang dan cabai.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan yang juga anggota TPID, Bimo Epyanto mengatakan, pasokan bahan pokok terganggu akan menyebabkan inflasi. Artinya harga bahan pkok akan melonjak.

“Gelombang tinggi yang menganggu aktivitas laut juga akan memberikan tekanan kepada inflasi. Meski demikian Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah tetap konsisten menjaga stabilitas,” ujarnya.

Di Pasar Tradisional Klandasan Balikpapan, meski untuk harga bahan makanan masih normal. Namun harga kacang kupas sudah mulai naik. Irwan (35) salah satu pedagang menuturkan, kenaikan harga kacang kupas karena daerah produksi alami banjir.   

“Kacang kupas curah saat ini Rp35 ribu, sebelumnya Rp30 ribu. Sedangkan kacang bungkusan Rp45 ribu,” ujarnya Irwan.

Sementara pedagang makanan, Ono mengeluhkan melonjaknya harga bawang putih yang kini menembus Rp 70 ribu per kilogram. Kenaikkan harga bawang putih kabarnya dipicu merebaknya virus corona di China.

“Bawang naik lagi, untung yang diperoleh otomatis juga berpengaruh,” ucap Ono. Diaberharap harga bawang putih kembali normal. Karena tak lama lagi bulan Ramadan dan Lebaran.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version