BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejumlah media asing ramnai memberitakan, satwa asli Kalimantan, Orangutan berada diambang kepunahan. Seperti yang ramai diberitakan sejumlah media Internasional diantaranya independent.co.uk mauapun Daily Mail, kemarin

Menanggapi itu CEO Borneo Orangutan Survivial Foundation (BOSF) Jamartin Sihite mengatakan, bahwa sebenarnya apa yang telah dilakukan untuk mempertahankan populasi orangutan belum cukup.seperti yang diharapkan dunia internasional

Menurutnya, selama ini terus berupaya menyelamatkan ortangutan yang mengalami luka maupun yang terlempar dari habitatnya.Karenanya BOSF memiliki dua  pusat rehabilitasi terbesar didunia.

Kata dia, orangutan yang berhasil diselamatkan karena ancaman manusia, kemudian direhabilitasi dan selanjutnya dilepasliarkan kembali ke habitannya di hutan Kalimantan Timur, sehingga populasinya bita terjaga.

“Kalau saya melihatnya, ini bukan berarti orangutan akan punah, lebih kearah, bahwa apa yang kita lakukan selama ini itu masih belum cukup untuk mempertahankan populasi orangutan di alam liar itu seperti yang diharapkan internasional,” kata Jamartin Sihite, Senin (11/07)

Sebelumnya media Internasional menyorot populasi satwa langka tersebutsudah berada di ambang kepunahan akibat menjamurnya pembukaan lahan-lahan perkebunan sawit dan karet.

Data  International Union for the Conservation of Nature yang dilansir Daily Mail menyebutkan, sedikitnya 100.000 Orangutan hidup di pulau Kalimantan, termasuk di Malaysia, Brunei dan Indonesia.

IUCN memperkirakan pada tahun 2025 mendatang, jumlah akan terus menyusut hingga 47.000 akibat semakin meluasnya perkebunan kelapa sawit dan karet.

Survei IUCN menunjukkan selama empat dekade terakhir 2.000 sampai 3.000 Orangutan tewas di tangan para pemburu serta warga desa yang masih menganggapnya sebagai hama.

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version