BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Joni (73) pemilik rumah yang tertutup jalannya, mengaku masih sedih dan panik sehingga belum bisa banyak berkomentar terhadap empat poin yang dihasilkan dalam pertemuan mediasi di kantor Kelurahan Batu Ampar, Rabu siang (8/9/2021).

Pembukaan tembok untuk jalan keluar masuk rumahnya ke akses luar selebar satu meter, patut disyukuri meskipun pihaknya belum bisa tenang. Joni pun belum bisa berkomentar soal 4 poin yang dihasilkan dalam pertemuan Rabu siang.

“Saya pikirkan dulu, mau tenang dulu. Kalau gini pikiran saya masih panik, belum bisa memikirkan. maaf aja deh,” ucapnya usai pembongkaran tembok jalan di rumahnya, Rabu petang.

“Ya hati masih sedih lah cuma 1 meter ya itu tadi kita dikasih waktu 1 bulan,” ucapnya.

Joni menceritakan saat masih bekerja membantu orangtunya dari pemilik lahan yakni H Hasan yang sudah dikenal sejak 30 tahun silam. “Dulu anak-anak kita semua mandikan. kita sudah kumpul sudah 30 tahun, itu ada anak angkat ngak tahu darimana ya saya bukan nuduh. Siapa tahu ada solusi, tukar pendapat, pelan-pelan siapa tahu ada terbuka pikirannya. kita masalahnya nggak bisa ngomong secara keras,” katanya.

Diketahui, pembongkaran tembok penutup jalan selebar 1 meter dengan tinggi dua meter itu dilakukan setelah dilakukan mediasi pertama dengan pihak lurah, Kapolsek, perwakilan camat Utara, LPM dan RT.

Ada empat poin hasil mediasi yakni pertama usulan agar tanahnya Joni diruslahkan (tukar guling) dengan meminta bantuan Rusdi selaku ahli waris almarhum H Hasan untuk menyampaikan ke pihak pembeli.

Kedua menggunakan alternatif jalan lain, tapi jalan tersebut melintasi tanah milik orang lain, Joni harus berpikir dan menego yang punya tanah. Jika nanti sudah sepakat keduanya saya akan minta pak RT membuatkan jalan.

Opsi yang ketiga tanah milik Joni dijual bersamaan dengan tanah ahli waris H.Hasan, tetapi jika tidak ada titik temu silahkan opsi keempat yakni membawa kasus ini ke ranah hukum atau pengadilan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version