BALIKPAPAN,Inibalikpapan – Perusakan mangrove kembali terjadi di Kota Balikpapan, bahkan diduga tidak mengantongi izin. Hal ini ditemukan setelah adanya laporan dari Koalisi Peduli Teluk Balikpapan.

Laporan kasus telah dilimpahkan DLH Provinsi Kaltim kepada DLH kota Balikpapan melalui surat no 660.2/1024/BIV.1/DLH/2022 Tgl 28 April 2022 perihal pelimpahan penanaman pengaduan Koalisi Peduli Teluk Balikpapan, tanggal 18 Juli koalisi diundang rapat di kantor DLH Kota Balikpapan untuk penyampaian tindak lanjut penanganan pengaduan.

Koordinator Forum Peduli Teluk Balikpapan, Husein Suwarno membenarkan, jika pihak DLH Balikpapan telah melaksanakan pengawasan dalam rangka verifikasi pengaduan lingkungan hidup kegiatan pengerusakan mangrove di Jalan Pendekat Pulau Balang (Das Wain) kelurahan Kariangau kecamatan Balikpapan Barat bersama perangkat daerah pada 21 April 2022, 10 Mei 2022 dan 15 Juni 2022.

“Hasil pengawasan dimaksud bahwa kegiatan penebangan mangrove di Das Wain dilakukan oleh PT Edika Agung Mandiri dan tidak memiliki perizinan berusaha terkait persetujuan lingkungan,” ujar Husen kepada media, Senin (1/8/2022).

Dimana informsinya DLH kota Balikpapan telah melaksanakan pemasangan papan penghentian kegiatan pada tanggal 21 Juni 2022 di lokasi PT Edika Agung Mandiri dengan rincian Lokasi 1 dengan posisi kordinat S:01°10’16,2″; E:116°49’39,4; dan Lokasi 2 dengan posisi kordinat S:01°10’23,3″; E:116°49’36,5″.

“Totalnya hampir 50 hektar,” kata Husien.

Dimana DLH kota Balikpapan telah menyampaikan surat no 503/0719/DLH tanggal 29 Juni 2022 perihal penghentian sementara proses perizinan PT Edika Agung Mandiri kepada Dwi Cahya Sudrajat selaku kuasa PT Edika Agung Mandiri.

Hal ini mengacu pada peraturan pemerintah nomor 22 tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 4 serta pasal 511 ayat 2 dan 3 huruf h, maka penanganan pengaduan Koalisi Peduli Teluk Balikpapan terkait kegiatan pengerusakan mangrove di Das Wain oleh PT Edika Agung Mandiri yang telah melanggar peraturan dimaksud, selanjutnya akan dilakukan penegakan hukum lingkungan hidup untuk ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami menyambut baik atas progres penanganan kasus yang telah dilakukan oleh DLH Kota Balikpapan, berharap pemerintah menindak secara tegas terhadap pelaku pengerusakan lingkungan tersebut,” ujar Husein.

“Jangan sampai ada budaya pengusaha melakukan pengerusakan lingkungan tanpa memiliki perizinan, dan setelah dilaporkan baru mereka melakukan greenwashing dan memberi pemaafan tanpa disertai sangsi tegas berupa penindakan hukum,” tambahnya 

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kota Balikpapan, Boedi Liliono mengaku, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan tersebut dengan berkoirdinasi dengan pihak DLH Kota Balikpapan.

“Adapun kegiatan yang dimohonkan untuk pembangunan Balai Latihan Kerja, Workshop, Perkantoran dan Gudang,” ujar Boedi Liliono dihubungi, Senin (1/8/2022).

Perusahaan terdaftar dalam OSS Perizinan Balikpapan. “Dimana kegiatannya bersifat umum dan sudah masuk dalam OSS Perdagangan Besar,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version