BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kaji lebih jauh mengenai metode penyederhaan pola asuh, Study Group Waldorf Balikpapan mendatangkan praktisi pendidikan Edith Van der Meer, asal New Zealand.

Selain itu Study Waldorf Balikpapan juga menggelar wokshop puppets storytelling atau lokakarya untuk membuat material dongeng kepada anak.

Yosita, salah satu penggagas Study Group Waldorf Balikpapan mengatakan orang tua
berharap anak-anak dapat tumbuh dengan utuh, jiwa dan raganya. Namun pada kenyataanya, dunia kita sehari-hari dipenuhi oleh terlalu banyak pilihan, terlalu banyak barang, terlalu banyak informasi, dan terlalu diburu-buru.

“Jika kita sebagai orang dewasa bisa dibuat kewalahan oleh hal-hal tersebut, bayangkan apa yang akan dirasakan anak-anak. Padahal masa kecil tidak dapat diburu-buru. Untuk itulah penting untuk melihat lagi sistem pendidikan yang sederhana untuk anak kita,” tandasnta (27/7/2018) Minggu.

Yosita mengakui mendapat respon positif dari para anggota study group untuk mengetahui lebih banyak mengenai metode penyederhaan pola asuh. Dari situ akhirnya Yosita dan rekan-rekan lainnya yang tergabung dalam Waldorf Community Balikpapan menggelar event parenting yang bertajuk “Public Talk Simplicity Parenting and Workshop Puppets Storytelling, pada Minggu pagi (29/7/2018).

Kegiatan berupa seminar sehari yang dilakukan di Rumah Jabatan Wakil Walikota Balikpapan tersebut mengundang semua masyarakat kota Balikpapan yang ingin mengenal lebih jauh tentang metode Waldorf.

Sebagai catatan, Edith Van Der Meer yang menjadi pembicara utama dalam Public Talk tersebut memiliki pengalaman 14 tahun sebagai guru keterampilan tangan, dan pengalaman selama tujuh tahun sebagai guru TK di Taikura Rudolf Steiner School, New Zealand.

Dalam metode pendidikan Waldorf, seorang guru keterampilan tangan mengajarkan semua murid merajut, crochet, menjahit, membuat boneka, membuat kerajinan kayu, kerajinan logam, menyulam, tenun, dan lain lain. Handwork atau kerajinan tangan merupakan bagian penting dan mendasar dari pedagogi Waldorf yang merupakan pendidikan holistik meliputi kepala, hati dan tangan.

“Di sekolah dasar Waldorf, Wali Kelas mengajar murid yang sama selama delapan tahun, mulai kelas 1 hingga kelas 8. Seni lukis, musik, drama, dan kesenian lain merupakan bagian dari pelajaran utama. Demikian juga keterampilan tangan (handwork), “ terangnya.

Informasi tambahan, Edith yang menjadi pembicara utama juga terlibat sebagai koordinator untuk Steiner Early Childhood Course Federation of Rudolf Steiner Waldorf School di New Zealand. Edith juga ditunjuk sebagai mentor untuk Waldorf Early Childhood di Indonesia oleh International Association for Steiner atau Waldorf Early Childhood Education.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version