BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Cuaca belakangan ini kerap berubah-ubah, pagi panas sore hujan sehingga banyak warga Balikpapan yang terserang flu, demam dan batuk akibat perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan (pancaroba). 

Warga kota diimbau untuk menjaga daya tahan tubuh atau stamina serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty.

Menurutnya, untuk menjaga daya tahan tubuh, bisa dilakukan dengan asupan makanan yang sehat dan berolahraga serta banyak mengonsumsi vitamin, khususnya vitamin C.

“Jadi penyakit yang kerap muncul saat musim pancaroba seperti sekarang ini di antaranya Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), demam berdarah, thypoid dan diare. Jadi penyakit tersebut yang harus kita hindari,” kata wanita yang akrab disapa Dio kepada media, Jumat (9/9/2022).

Olehnya sebab itu, dirinya mengimbau semua  warga untuk saling menjaga kebersihan, dimulai dari diri sendiri. Selain itu, kata dia, masyarakat juga diminta membiasakan 3 M yakni menguras, menutup dan menimbun tempat-tempat yang bisa digenangi air, agar nyamuk tidak bisa bertelur.

“Hal ini dilakukan untuk menghindari penyakit DBD. Sedangkan untuk diare sebaiknya jaga diri dengan rajin cuci tangan. Tapi saya rasa sekarang protokol kesehatan di kalangan warga juga sudah mulai bagus. Karena sejak Covid-19, selain mengenakan masker kita juga menjadi lebih peduli kesehatan dengan rajin mencuci tangan. Sehingga bisa terhindar, dari penyakit diare,” terangnya.

DKK Balikpapan kata Dio, sudah mengimbau tiap puskesmas untuk segera turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait musim pancaroba ini.

“Kami sudah koordinasikan ke Puskesmas, karena memang ada program kesehatan lingkungan. Untuk saat ini kita sudah imbau agar pihak puskesmas sudah mulai turun untuk melakukan sosialisasi,” tuturnya.

Musim pancaroba merupakan peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan atau sebaliknya. Pada musim pancaroba, cuaca harian tidak menentu. Terkadang siang hari sangat panas dan terik, namun di malam hari bisa hujan dengan udara yang sangat dingin. 

Cuaca yang tak menentu inilah yang menyebabkan daya tahan tubuh lemah dan bisa menyebabkan sakit.

Ada beberapa penyakit yang biasa muncul di musim pancaroba. Pertama penyakit gangguan saluran pernapasan. Pengaruh cuaca yang tak menentu sangat berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan. 

Gejala awal ganguan pernapasan biasanya seperti batuk, pilek disertai peningkatan suhu tubuh atau biasa disebut demam.

Suhu tubuh normal manusia kisaran 36 derajat-37 derajat celcius. Sementara, demam biasanya ditandai dengan peningkatan suhu tubuh diatas 37 derajat celcius.

Orang yang terkena gangguan saluran pernapasan biasanya akan mengalami sakit kepala, sendi-sendi terasa lelah, kurang nafsu makan, suara serak, radang mata, dan ingusan. 

“Untuk anak-anak, biasanya panas badan lebih tinggi daripada orang dewasa,” kata Kepala Puskesmas Karang Jati, Niken Dayu.

Selain gangguan pernapasan, penyakit lain yang biasa terjadi pada musim pancaroba yaitu gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan biasanya muncul dalam penyakit diare. Diare merupakan gejala buang air besar yang encer seperti air. 

“Selain encer, diare biasanya juga terus menerus dengan jangka waktu yang berdekatan,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version