BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com— Di tengah makin rumitnya penanganan sampah plastic yang kian mengkhawatirkan, membuat orang atau lembaga mencari cara untuk mengurai plastic menjadi menjadi barang berharga.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan  Universitas Balikpapan telah melakukan penelitian dan uji sampel penggunaan sampah plastic untuk dijadikan paving block.

Hasil penelitian yang berlangsung sebulan oleh mahasiswa akhir Uniba  ini mendapat respon baik dari pemerintah. Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud yang mendatangi kampus Uniba melihat langsung bentuk paving block dari sampah plastik ini.  Rahmad mendapatkan penjelaskan dari Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Ir Rahmat.

Wakil Wali Kota  Rahmad Mas’ud  memberikan apresiasi dan bangga bahkan dia memotivasi agar karya nyata mahasiswa ini betul-betul teralisasi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas, akan mencari investor.

Rahmad mengakui ketertarikan temuan anak bangsa kota Balikpapan.

“Ini menarik ya, paving terbuat dari limbah plastik. Ya yang seperti ini saya rasa harus didukung. Disitulah pemerintah hadir. Jadi bisa memberikan motivasi kepada anak-anak mahasiswa terhadap karya anak Balikpapan,”   ujar Rahmad, Sabtu (27/7).

Paving block ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Dan rencananya paving block ini akan direkomendasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan di lingkungan warga.

“Tadi saya tanya ke mereka apakah siap untuk diproduksi, kalau siap nanti saya siap carikan investor. Tadi saya juga bilang kalau memang jadi produksi nanti pertama kita coba di tingkat RT dulu untuk jadi percontohan, setelah itu baru dipasarkan kelain lagi,” tukasnya.

Seperti diketahui, pembuatan paving block dari sampah plastic harus dicampur dengan pasir Samboja. Porsi ukurang berbanding 50 persen: 50 persen.

Jika membuat satu paving block dapat menghabiskan 1 kg sampah dan 1 kg pasir Samboja. Sampah plastic  dari botol minuman atau plastic apapaun kemudian dioven, setelah itu dicampurkan pasir samboja dalam tensi panas 200 derajat Celsius.

Kekuatan dari paving block ini juga sangat keras dibandingkan dengan paving block biasa. Setelah melewati uji hammer test, didapati kekuatan paving block diangka 20 mpa, sementara paving block biasa diangka 16 sampai 18 mpa.

“Boleh diadu, ini lebih kuat. Sudah kami lakukan uji hammer test, angkanya itu di 20 mpa. Ini sudah paten betul dan lebih keras dari yang pakai semen, hanya 16 sampai 18 mpa,” ulas Dekan Teknik Sipil dan Perencanaan Ir Rahmat.

Kedepan, Uniba akan melanjutkan penelitiannya lagi untuk mempatenkan paving block buatan mahasiswanya.

“Ya ini masih kami lanjutkan lagi, nanti rencananya memang akan diproduksi sembari menunggu dukungan dari pemerintah kota. Kalau ini sudah oke, kita nggak perlu lagi pesan barang dari luar, cukup dari sini aja sudah ada dan lebih kuat,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version