JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah prioritas menurunkan 60 persen  jumlah balita stunting khususnya di 12 provinsi. Hal itu disampaikan langsung Pwakil Presiden Ma’ruf Amin dalam rapat koordinasi dengan para gubernur dan kementerian terkait pada Kamis (04/08/2022).

Wapres ingin memastikan program dan kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting di 12 provinsi prioritas dapat dilakukan secara konvergen, holistik, terintegrasi, serta berkualitas sehingga target prevalensi 14 persen pada tahun 2024 tercapai.

Adapun penetapan 12 provinsi prioritas dalam percepatan penurunan stunting ini didasarkan pada hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2021.

Terdapat 7 provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) 37,8 persen, Sulawesi Barat (Sulbar) 33,8 persen, Aceh 33,2 persen, Nusa Tenggara Barat (NTB) 31,4 persen.

Lalu Sulawesi Tenggara (Sultra) 30,2 persen, Kalimantan Selatan (Kalsel) 30,0 persen, dan Kalimantan Barat (Kalbar)29,8 persen.

Kemudian 5 provinsi dengan jumlah Balita stunting terbesar, yaitu Jawa Barat (Jabar) 971.792, Jawa Tengah (jateng) 651.708, Jawa Timur (Jatim)  508.618, Sumatera Utara (Sumut)  347.437, dan Banten 268.158.

Wapres meminta agar praktik baik terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya di daerah. Oleh karena itu, para Gubernur harus fokus pada intervensi spesifik dan sensitif yang masih rendah cakupannya.

Termasuk untuk meningkatkan kepemilikan jaminan kesehatan terutama untuk keluarga miskin, penggunaan alat KB modern, konsumsi TTD, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang keseluruhannya mempunyai pengaruh besar dalam penurunan prevalensi stunting.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version