Dukung Petani dan Majukan UMKM, KPI Balikpapan Gelar Pelatihan Diversifikasi dari Bahan Singkong dan Jahe

PENAJAM, Inibalikpapan.com – Puluhan kader posyandu dan PKK di Kabupaten Penajam Paser Utara serta kader posyandu di Balikpapan mengikuti pelatihan diversifikasi produk olahan Singkong dan Jahe.

Pelatihan diselenggarakan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melalui kelompok binaan Warga Siaga Sehat (WASIAT) Posyandu Dewi Shinta Desa Girimukti Penajam Paser Utara, Minggu (21/1/2024).

Kegiatan pelatihan diikuti oleh 20 orang peserta yang terdiri dari kader Posyandu Dewi Shinta, Kader Posyandu Ria Manuntung 13 Baru Tengah, Kader Posyandu Sejahtera 51 Baru Ilir, Perwakilan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Girimukti serta anggota Dasawisma Desa Girimukti.

Materi Pelatihan disampaikan Dosen Fisipol Universitas Mulawarman yang juga pernah menimba ilmu Spesialis Kesehatan di Universitas Chongshin China, Suriansyah Yudi. Selain dosen, Yudi juga merupakan Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional Kalimantan Timur.

Materi Diversifikasi Produk Olahan pada pelatihan kali ini adalah produk-produk inovatif berbasis singkong dan jahe yang diolah menjadi jahe serbuk, gula singkong dan tepung mocaf.

Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat menghidupkan kembali harga singkong untuk mendukung para petani, khususnya di wilayah Penajam Paser Utara, Balikpapan dan sekitarnya.

“Singkong berpotensi sebagai penghasil gula. Singkong dapat diolah menjadi gula yang memiliki kandungan sangat baik bagi kesehatan tubuh. Gula singkong berasal dari tepung singkong (tapioka) yang diolah menggunakan enzim Alfa amylase dan Gluco amylase. Manfaat gula ini sangat beragam, dari kandungan yang rendah kalori hingga dapat mencegah gigi keropos,” tutur Yudi.

Ketua Kelompok Wasiat Dewi Shinta, Sahriyah serta bersama anggotanya antusias mengikuti pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Singkong dan Jahe ini.

Menurutnya pelatihan ini juga diharapkan memberi manfaat terutama dalam hal kesehatan yakni mengurangi konsumsi gula.

“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam olahan gula dari singkong dan membuat serbuk dari jahe. Agar bermanfaat untuk kesehatan masyarakat sekitar terkhusus para lansia yang masih mengkonsumsi gula,” ujar Sahriyah.

Untuk diketahui bersama, Kelompok binaan Wasiat merupakan kelompok yang berfokus pada bidang kesehatan. Selain itu, kelompok ini juga berupaya untuk meningkatkan soft & hard skill kader posyandu.

Peserta pelatihan dari PKK Desa Girimukti Eva Yuliana berharap bisa memanfaatkan potensi di Desa Girimukti. Menurutnya banyak petani singkong di PPU yang selama ini hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak.

“Kami tidak tahu kalau bisa diolah menjadi banyak produk. Kedepanya bisa kami menanam singkong lebih banyak dan mengolah menjadi tepung mocaf sama gula. Dua bahan ini hampir setiap hari dibutuhkan Ibu-ibu di dapur,” kata Eva.

Diversifikasi produk merupakan strategi pengembangan untuk produk yang dimiliki. Diversifikasi produk memungkinkan mitra binaan untuk memproduksi beberapa produk yang mirip dengan produk yang sudah ada, namun tetap memiliki perbedaan dari sisi lainnya, seperti ukuran, jenis, atau merek yang berbeda.

Perwakilan peserta dari Wasiat Balikpapan Rohana, mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan diversifikasi untuk mengembangkan produk UMKM yang diadakan Wasiat Dewi Shinta.

Lanjutnya selain menyampaikan terimakasih kepada KPI unit Balikpapan, pelatihan ini sangat bermanfaat, karena bisa belajar membuat tepung mocaf, gula rendah dari singkong dan pemanfaatan umbi-umbian menjadi bubuk.

” Kami akan mereplikasi pelatihan hari ini menjadi produk UMKM khas Wasiat Sejahtera. Sehingga produk UMKM kami terus bertambah dan juga memberikan manfaat Kesehatan bagi konsumen,” ucap Rohana.

Di tempat terpisah, Area Manager Communication Relations & CSR PT KPI Unit Balikapapan Ely Chandra Peranginangin menjelaskan bahwa kelompok binaan CSR Program WASIAT yang terletak di tiga lokasi yang berbeda memang telah memiliki keunikan masing-masing di tengah program peningkatan kesehatan yang terus dilakukan para kader.

“Seperti di WASIAT Dewi Shinta dan Baru Ilir yang telah memiliki produk olahan dari tanaman toga, pelatihan ini harapannya dapat memperkaya skill dari para kader utamanya dalam hal diversifikasi produk. Sehingga aspek peningkatan ekonomi melalui kegiatan UMKM dapat tercapai,” tutup Chandra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.