BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Sekitar pukul 11.28 wita, demo yang mengatasnamakan masyarakat Balikpapan ini tiba di depan gedung DPRD Balikpapan. Terik panas tidak menyurutkan aksi mereka untuk menyuarakan penolakan UU Omnibus Law.
Awalnya massa diperkirakan sekitar 500 orang yang didominasi pemuda dengan kostum hitam-hitam memenuhi jalan utama Jenderal Sudirman. Namun semakin siang jumlah bertambah bahkan terlihat banyak pelajar SMP dan setingkat SMA ikut dalam aksi.
Seorang orator memulai orasinya dengan membaca innalillahi waina ilaihi rojiun.
Mereka selain memampang spanduk hitam juga memegang poster-poster bertuliskan penolakan UU Cipta Kerja, termasuk meme yang menyinggung kerja DPRD. Namun juga terlihat bendera merah putih mewarnai kerumunan orang.
Kondisi covid juga memaksa pengunjung rasa mengenakan masker meskipun ada diantara mereka yang tidak mengenakan masker.
Kegiatan ini pantau langsung Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi dengan pengawalan petugas kepolisian yang menjaga pintu masuk DPRD Balikpapan. Sementara di kantor DPRD, anggota DPRD yang berkantor yakni anggota Komisi III TaufiqurahmanTaufiqurahman, Budiono, Subari.
Sekitar pukul 12.10, massa memilih rehat untuk sebagian kecil pendemo melaksanakan salat Duhur berjamaah di masjid At Taqwa.
Usai salat, aksi dilanjutkan dengan membakar ban sekitar pukul 13.00 wita sehingga suasana menjadi panas. Massa kemudian mencoba merangsek ke gedung DPRD namun ditahan petugas sehingga terjadi pelemparan pohon di Taman milik DPRD Balikpapan dan saling pukul dan tendang. Suasana ini berlangsung sekitar 7menit.
Saat ini pendemo melanjutkan orasinya. Sementara polisi masih siaga berjaga.
Sebelumnya massa berkumpul sejak pukul 10.30 wita di Simpang Balikpapan Plaza kemudian berjalan kaki menuju gedung DPRD Balikpapan.