BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Komisi III DPRD Balikpapan melakukan sidak perdana ke proyek pengerjaan DAS Ampal yang merupakan proyek multiyers senilai Rp 136 miliar, pada Selasa (15/11/2022).
Rombongan DPRD Balikpapan ini dipimpin langsung Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, didampingi para anggotanya di Komisi III, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, pihak Konsultan Proyek DAS Ampal hingga pihak kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.
Lokasi pertama yang dikunjungi yakni pengerjaan disekitar Global Sport jalan MT Haryono, kemudian dilanjutkan ke pengerjaan saluran drainase yang berada di perumahan Wika.
![](https://www.inibalikpapan.com/wp-content/uploads/2022/11/20221115_094835-1024x768.jpg)
“Informasi yang kami terima ternyata di lapangan terutama pengerjaan di Global Sport mestinya hingga November sudah 10 persen, ternyata baru 0,9 persen. Sedangkan akhir tahun sampai Desember mestinya 32 persen,” ujar Alwi Al Qadri kepada media, Selasa (15/11/2022).
Alwi menambahkan, dengan melihat kondisi dan situasi di lapangan pihaknya meragukan pekerjaan tersebut bisa mencapai 32 persen di akhir tahun 2022.
“Yang lebih hebatnya lagi, ternyata kami mendapati di lapangan pekerjanya hanya 11 orang, sedangkan yang namanya standar proyek besar butuh 40-45 pekerja,” kata Alwi.
“Kalau mau mendapat progres 32 persen rasanya mohon maaf saja, mungkin bantuan jin aja baru bisa tercapai, kalau tidak ada tindakan yang sangat luar biasa. Contoh menambah pekerja, material dan alatnya, saya yakin tidak akan tercapai,” sambungnya.
Apalagi pengerjaannya ada di enam titik, termasuk pihak PT Fahreza ini tidak safety, material pekerjaan terhambur di jalanan dan tidak menjaga keamanan buat pengguna jalan lainnya.
“Saya menganggap ini kesannya pekerjaan main-main, yang rugi pemerintah juga. Kalau ternyata ini tidak kelar apakah ada pemutusan kontrak yang jelas kami di Komisi III gak yakin proyek ini bisa kelar,” ujar Politisi Partai Golkar ini.
Alwi menambahkan, pengerjaan DAS ampal ini pekerjaan multiyers, bukan pekerjaan kecil kenapa gak disiapkan tenaga kerja yang profesional, material, alat-alat disiapkan, dan ini sudah berjalan 4 bulan.
“Saya berharap ada tindakan yang signifikan dari PT Fahreza dalam minggu ini menambah pekerja, alat-alat dan safety di jalankan,” ujarnya.
“Kami juga sudah menyampaikan ke DPU tentang permasalahan ini dan mereka juga sudah menegur, konsultan juga bilangnya sudah ada teguran ke PT Fahreza. Kami gak tahu betul atau tidaknya,” tambahnya.
![](https://www.inibalikpapan.com/wp-content/uploads/2022/11/20221115_085014-1024x768.jpg)
Senada yang disampaikan, Kasnadi tenaga ahli Sumber Daya Air MK Pembangunan Bangunan Air Pengendali Banjir DAS Ampal dari PT Yodha Karya mengaku, kalau polanya masih seperti saat ini, kontraktor tidak sanggup untuk memenuhi targetnya.
“Tapi siapa tahu ada keajaiban dari kontraktor dengan mendatangkan alat-alat, tambah tenaga pekerja mungkin bisa walaupun kita anggap dengan kondisi sekarang mustahil bisa tercapai hingga akhir tahun 32 persen,” akunya.
“Kalau memang didatangkan tenaga kerja lebih untuk mengejar ketinggalannya, bisa saja dan tidak menutup kemungkinan sesuai target,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi mengaku sudah menerima evaluasi baik dari DPU dan pihak konsultan, yang mana mulai minggu ini pihaknya akan menambah baik tenaga kerja dan alat- alatnya kerja untuk dimaksimalkan di dua titik yakni Global Sport dan di Perumahan Wika.
“Dari kemarin sudah kami rencanakan dan kami siapkan, karena ada bebetapa titik yang dilakukan pengerjaan utilitas yang tidak maksimal pekerjaan,” ujar Cahyadi.
Cahyadi menambahkan, untuk sekarang pihaknya sudah berkordinasi dengan DPU dan konsultan untuk bisa melaksanakan kegiatan utilitas dimaksimalkan agar kegiatan cepat selesai.
“Pengerjaan utilitas ini ada pada pipa PDAM, kabel PLN dan tiang PJU ke Dishub bagian dari utilitas tetap kita koordinasikan, termasuk dengan masyarakat untuk sosialisasinya agar lebih dimaksimalkan,” akunya.
Rencananya di dua minggu ini pihaknya akan menambah dua alat berat ekskavator dan dumptruk, sama tenaga kerja hingga 100 orang untuk didua lokasi.
“Karena didua titik lokasi ini sangat memungkinkan untuk segera dikerjakan, saya tetap optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 32 persen, karena pekerjaan ini yang terbesar pada penyediaan dan pengadaan box culvertnya,” kata Cahyadi.
“Sementara kita sudah terus koordinasi dengan salah satu suplier kami untul terus kita genjot pengadaan box culvert, karena progres kita yang besar dipengadaan,” pungkasnya.