JAKARTA, Inibalikpapan.com – Peringati Hari Gizi Nasional ke 63, Aruna memberikan bantuan bahan kebutuhan bagi 150 masyarakat pesisir di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah.

Pada Hari Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan RI mengusung tema “Protein Hewani Cegah Stunting” dirayakan pada tanggal 25 Januari 2023 lalu.

Momen ini ditindaklanjuti oleh Aruna, integrated fisheries commerce asal Indonesia yang telah membina lebih dari 40.000 nelayan di Indonesia, dan Yayasan Maritim.

Dengan mengangkat tema “Gizi Tepat, Masyarakat Pesisir Sehat”, bantuan makanan dan minuman berupa sayur, buah, susu, dan biskuit.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat pesisir tentang pentingnya penerapan gizi seimbang. Pembagian sembako ini diawali dengan agenda sosialisasi pedoman gizi seimbang.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Aruna, Yayasan Maritim, dan tenaga kerja dari puskesmas Kecamatan Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru.

Dalam sosialisasi pedoman gizi seimbang, menghadirkan Damiman R. Katili, seorang Nutrisionis Lanjutan.

Damiman mengatakan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir itu beruntung. Karet kebutuhan protein yang ada di ikan tersedia luas.

“Bisa dibilang, kalau mau ikan, tinggal ambil saja. Nah, sumber daya laut yang sangat kaya ini seharusnya bisa menjadi potensi bagi ibu untuk memenuhi nutrisi anak. Perlu diingat bahwa makanan bergizi tidak melulu harus banyak merogoh kocek. Tidak harus jadi keluarga berpendapatan tinggi untuk dapat memenuhinya, ” katanya.

Poin pentingnya adalah, sumber gizi tersedia, maka kita harus memiliki kesadaran untuk mengolah dan memberikannya secara tepat, seperti tepat usia, tepat porsi, dan tepat waktu.

Damiman mengatakan kasus stunting di wilayah pesisir rupanya masih harus dijadikan perhatian. Faktanya, sebuah riset menemukan adanya beberapa praktik tak tepat di wilayah pesisir Indonesia yang malah berakhir merugikan anak. Misalnya adalah memberi bayi minum hanya dengan air putih, memberikan makanan padat terlalu dini, tidak memperbolehkan anak makan telur, daging, santan, dan yang lain.

“Selain itu, jika pun sebagian kebutuhan protein sudah terpenuhi, kasus lainnya yang ditemukan adalah adanya ketidakseimbangan pemenuhan gizi. Gizi yang seimbang tidak hanya meliputi energi dan protein yang bisa diperoleh dari daging ikan. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan asupan gizi lain yang terkandung di sayuran dan susu,” ulasnya.

Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty, mengungkapkan, “Bukan seremonial pemberian sembakonya yang penting, tetapi lebih ke bagaimana Aruna dan Yayasan Maritim bisa menggandeng beberapa pihak terkait untuk menindaklanjuti upaya penanggulangan kekurangan gizi, terutama upaya preventif, ya, ” katanya.

Hal ini tentu selaras dengan objektif Kementerian Kesehatan di Hari Gizi Nasional tahun ini. Gizi adalah salah satu faktor penting untuk menentukan angka harapan hidup.

“Untuk itu, pemenuhan gizi menjadi salah satu hal krusial yang sejatinya wajib dipenuhi. Pemenuhan ini tidak selalu mahal, kok. Fondasinya ada pada pemahaman, kesadaran,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version