Bahasa Inggris Jadi Mata Pelajaran Wajib di Semua Sekolah Mulai 2017
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menetapkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah mulai tahun ajaran 2027/2028.
Kebijakan strategis ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025, yang menjadi bagian dari implementasi Peta Jalan Pendidikan Nasional 2025–2045.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menjelaskan, kebijakan tersebut merupakan langkah konkret pemerintah untuk menyiapkan generasi Indonesia yang produktif dan kompetitif di tingkat global.
“Kebijakan ini merupakan implementasi nyata dari Peta Jalan Pendidikan Nasional yang menekankan bahwa kemahiran berbahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, adalah instrumen kunci dalam mengembangkan profil lulusan yang produktif dan kompetitif secara global,” ujar Mu’ti dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).
Guru Akan Dapat Pelatihan Mulai 2026
Untuk mendukung kebijakan ini, Kemendikdasmen melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) akan menggelar pelatihan intensif bagi para guru mulai tahun 2026.
Program tersebut menargetkan guru SD mencapai level kemahiran A2 dalam kerangka Common European Framework of Reference for Language (CEFR), sedangkan fasilitator nasional ditargetkan mencapai minimal level B1+.
“Pelatihan ini akan menerapkan prinsip pembelajaran yang mindful (berkesadaran), joyful (menyenangkan), dan meaningful (bermakna),” kata Mu’ti.
Seluruh pelatihan akan diintegrasikan dalam Learning Management System (LMS) nasional agar proses belajar dapat berlangsung secara digital, adaptif, dan berkelanjutan.
Bahasa Inggris Terintegrasi dengan AI dan Koding
Selain fokus pada peningkatan kemampuan berbahasa, Kemendikdasmen juga akan mengintegrasikan penguasaan teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
Hal ini sejalan dengan arah transformasi pendidikan nasional, di mana AI dan koding akan menjadi mata pelajaran opsional yang dapat dikolaborasikan dengan berbagai bidang studi, termasuk Bahasa Inggris.
“Kami ingin siswa tidak hanya mahir berbahasa, tetapi juga mampu berpikir kritis, adaptif terhadap teknologi, dan siap menghadapi dunia kerja masa depan,” tegas Mu’ti./suara.com
BACA JUGA
