BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam pilkada Balikpapan 2020 salah satu yang tertinggi. Hal itu disampaikan Komisioner Bawaslu Balikpapan Wamustofa Hamzah.

“Dalam pilkada 2020 kita masih menemukan pelanggaran netralitas yang datanya cukup tinggi,” ujarnya disela-sela pertemuan dengan Komisi Aparatur Sipil (KASN) pada Rabu (22/09/2021).

Salah satu yang menjadi perhatian Bawaslu Balikpapan yakni terkait aktifitas ASN di media sosial (medsos).  Sehingga  butuh ada rumusan untuk mencegah pelanggaran neralitas ASN itu terjadi pada pilkada 2024 mendatang.

“Sekedar informasi yang penting itu adalah terkait dengan aktifitas ASN di media sosial. Oleh karena itu pertemuan-pertemuan seperti ini yang dilakukan oleh KASN ,” ujarnya

Dimana perlu ada strategi untuk mencegah terulangnya sikap tidak netral dari ASN. “Ditujukan untuk mencari strategi-strategi baru agar pelanggaran netralitas dapat lebih ditekan pada masa-masa yang akan datang,” ujarnya.

Ketika pilkada Balikpapan, meski tidak terang-terangan tapi ada indikasi ASN yang mendukung kotak kosong atau pasangan calon. “Prioritas di 2024 agar bisa diatur nih netralitas ASN. Selama ini hanya menyangkut pasangan calon,”  ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam Undang –undang Nomor 5 Tahun 2015 sudah jelas mengatur ASN tidak boleh terilbat dalam politik. Namun dukungan terhadap kotak kosaong juga perlu diatur, bukan hanya pasangan calon.

“Tapi kotak kosong ini kan menarik untuk kita membuat petunjuk tekhnisnya. Fenomen lawan kotak kosong ini ada di Kota Balikpapan salah satunya,” ujarnya.

Bawaslu bahkan telah melakukan survey terhadap netralitas ASN hanya saja tidak bisa dipublikasi. “Kalau di Balikpapan itu tidak bisa kita sampaikan hasilnya karena kita ambil sample nya ini untuk level nasional,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version