JAKARTA, Inibalikpapan.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) l menemukan 15 jenis atau 5.791 buah pangan olahan, seperti kopi kemasan yang mengandung bahan kimia obat (BKO), parasetamol dan sildenafil atau viagra di Bogor dan di Bandung.

Ahli Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr Apt Zullies Ikawati pun angkat suara. Dia mengingatkan, masyarakat untuk waspada pada minuman dan obat herbal yang punya efek mujarab atau manjur yang instan.

Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan, belajar dari temuan BPOM tersebut. bahwa pada makanan, minuman dan obat herbal tidak akan punya efek instan seperti obat atau punya fungsi langsung menghentikan rasa sakit seperti pereda nyeri.

“Klaim berlebihan disebut manjur banget, itu harusnya berpikir, pada biasanya naturally jamu atau makanan itu sifatnya tidak berefek farmakologis secara kuat,” ujar Prof. Zullies saat dihubungi suara.coom jaringan inibalikpapan.com, Sabtu (5/3/2022).

Prof. Zullies mengungkapkan, minuman atau obat herbal diakui punya efek yang menyehatkan, namun fokusnya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh dan bukan untuk menyembuhkan penyakit tertentu.

“Termasuk jamu encok yang punya efek langsung cespleng, itu diduga ada analgesiknya ini sering terjadi. Jadi justru harus berhati-hati, klaim berlebihan atau obat itu terlalu manjur walaupun bentuknya kayak jamu, itu malah harus hati-hati,” jelas Prof. Zullies.

Lantaran efeknya berbahaya jika kopi atau minuman herbal tersebut dikonsumsi jangka panjang laiknya minum kopi pada umumnya, Prof. Zullies menyebut produsen kopi tersebut sebagai tindakan kriminal penipuan.

“Indikasinya untuk obat kuat, jadi dicampurkan di kopi, ini tindakan kriminal dan ilegal, dengan sengaja disembunyikan kopinya bikin kuat dan sebagainya. Ini penipuan, buat orang yang nggak tahu, dan anggap kopi itu bisa diminum kapanpun,” tutup Prof. Zullies.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito mengatakan, merek pangan olahan atau kopi kemasan itu seperti Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.

“Bahan kimia obat seperti parasetamol dan sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat,” ujarnya

“Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,”

Sildenafil adalah sejenis viagra atau obat kuat dalam pangan olahan, bisa menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan seperti mual, diare, dan kemerahan pada kulit.

Bisa juga menyebabkan reaksi lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan dapat menimbulkan kematian.

suara.com

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version