BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pada Juli 2021 Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,03% (mtm). Lebih rendah dibandingkan bulan kemarin Juni  yang mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm).

Sementara secara tahunan, inflasi indeks harga konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,98% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional  sebesar 1,52% (yoy) maupun Kaltim sebesar 1,12% (yoy).

Deflasi disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,13% (mtm) dan didorong normalisasi harga daging ayam ras seiring dengan normalnya pasokan.

Selain itu, komoditas lain yang menyumbang deflasi di kelompok ini yakni sayuran seperti kangkung dan sawi hijau. Hal itu disebabkan karena naiknya produksi di tengah cuaca yang kondusif.

“Deflasi juga terjadi pada kelompok transportasi dengan andil 0,04% (mtm),” ujar Kepala Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo dalam pers rilisnya.

Hal itu kata dia,  disebabkan menurunnya harga mobil di tengah kebijakan PPnBM hingga Agustus. kemudian penurunan tarif angkutan udara sejalan dengan penerapan PPKM di Balikpapan.

Deflasi juga dialami oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,02% (mtm) yang didorong oleh penurunan harga emas perhiasan di tengah turunnya harga emas dunia.

Di sisi lain lanjutnya, terjadi inflasi di kelompok kesehatan dengan andil 0,08% (mtm), didorong oleh naiknya tarif laboratorium dan tarif rumah sakit karena kasus covid-19 melonjak.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.  Menjaga inflasi tetap rendah dan stabil menuju sasaran 3% +- 1.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version