BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Saat ini Pemerintah Kota Balikpapan mulai melakukan kajian untuk membangun jalur khusus yang diperuntukkan bagi angkutan berat.
Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mencegah adanya angkutan berat yang masuk di kawasan perkotaan.
“Kami akan lakukan rekayasa lagi agar lalu lintas angkutan berat dari kawasan Balikpapan Timur ke Utara itu bisa langsung, walaupun saat ini sudah ada jalan tol dari KM 13 ke kawasan Manggar,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Adwar Skenda Putra kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Edo biasa Adwar Skenda Putra disapa menjelaskan, pembuatan jalan alternatif itu dilakukan dengan melakukan peningkatan atau membangun jalan baru.
Rencana ini juga dilakukan untuk mengurangi masalah kemacetan yang terjadi terutama ketika pagi dan sore, ketika jam berangkat dan pulang kerja.
“Karena dulu kantor kuarter swasta itu adanya di Timur, sehingga orang-orang itu membuat rumah di timur tapi semenjak tahun 2015 kantor-kantor itu berpindah ke wilayah utara. Sehingga terjadilah crossing kalau pagi dan sore, orang kalau pagi turun dari Timur ke Utara dan kalau sorenya orang dari Utara ke Timur,” ucapnya.
Ia mencontohkan, adapun ruas jalan yang akan dilakukan peningkatan seperti jalan dari stadion Batakan ke KM 11, kemudian dari Teritip ke KM 24, dan ada beberapa ruas jalan yang saat ini juga sedang dilakukan oleh kajian dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk dilakukan peningkatan jalan.
Hal ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan sekaligus mengantisipasi agar angkutan berat tidak masuk ke wilayah perkotaan.
Kedepannya, memang angkutan berat itu sudah tidak masuk lagi ke wilayah perkotaan, semuanya angkutan yang masuk harus menggunakan kendaraan engkel.
Sehingga kedepannya nanti juga perlu dibangun terminal angkutan barang, agar tidak semua kendaraan besar itu masuk ke wilayah perkotaan.
“Namun persoalannya saat ini adalah pelabuhan Semayang itu masih dipergunakan untuk bongkar muat barang, tapi nanti kalau semuanya sudah masuk ke KM 13 atau ada pelabuhan baru, kendaraan berat itu tidak akan lagi masuk ke wilayah perkotaan,” ungkapnya.
Sebelumnya, imbas dari meningkatnya volume kendaraan akan mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan yang ada di kota Balikpapan. Sehingga Pemerintah Kota Balikpapan berencana akan membuat ruas jalan baru yang menghubungkan Balikpapan Utara dan Timur.
“Kami berencana akan membuat jalan baru atau jalan alternatif untuk menghubungkan dua Kecamatan. Yakni Balikpapan Utara dan Timur,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan Rita.
Rita menambahkan, jalan baru ini berada di daerah gunung Binjai kelurahan Teritib Balikpapan Timur dan tembus ke daerah kilometer 23 karang Joang Balikpapan Utara.
“Untuk tahapannya masih dalam kajian yang tengah dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Kota Balikpapan,” terang Rita.
Dia berharap, dengan adanya jalan baru ini nantinya dapat mempermudah akses masyarakat Balikpapan Timur yang ingin ke Balikpapan Utara, atau sebaliknya. Dan juga dapat mengatasi kemacetan di wilayah Balikpapan Timur.
“Untuk anggaranya nantinya akan menggunakan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan APBD Kota Balikpapan,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, bahwa pihaknya juga sudah membuat jalan baru atau alternatif yang menghubungkan daerah kilometer 8 Balikpapan Utara dan jalan Proklamasi Balikpapan Timur serta jalan Mukmin Faisal Balikpapan Selatan.