BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Demontrasi yang digelar masyarakat Balikpapan menolak Undang-Undang Cipta Kerja, kembali digelar di depan Gedung DPRD Balikpapan, Kamis (15/10).

Aksi kali ini diikuti ratusan mahasiswa dan tampak tidak diikut massa dari kuam pelajar SMP atau SMA termasuk ormas. Mahasiswa menggelar aksi treatikal dan puisi di jalan Jenderal Sudirman.

Mereka melakoni layaknya anggota DPR yang sedang berdialog dengan rakyat yang diwakili.

Sejumlah mahasiswa memilih peran masing-masing. Digambar wakil rakyat ini bekerja seperti lupa dengan jati diri yang seharus berjuang menyampaikan aspirasi namun realitas bertolak belakang.

koordinator aksi Alfari Maulana mengatakan aksi mahasiswa ini lebih memberikan kritik kepada DPR dan DPRD yang mewakili rakyat namun pada kenyataan jauh dari yang diharapkan.

Karena itu sepantasnya lembaga perwakil ini perlu diawasi untuk menekan pemerintah.

“Kita akan mengadakan sidang rakyat yang mana itu sebagai pengambilan keputusan bahwasannya rakyat ini menolak adanya Omnibus Law,” tandasnya.

Seorang mahasiswa menilai aksi treatikal ini  menjelaskan kondisi DPR, bahwa mereka sudah lupa akan tugasnya sebagai wakil rakyat. “Dimana mereka seharusnya mendengarkan rakyatnya, tapi hari ini mereka sama sekali tidak berpihak kepada rakyat,” tandas mahasiswi Suci Karmila.

Selain teatrikal, sejumlah mahasiswa secara bergantian juga membacakan puisi.  Aksi ini tetap dikawal ketat dan gedung DPRD mendapatkan pengamanan dari kawat berduri yang terpasang di pintu masuk dewan. Hingga berita ini dibuat, aksi masih berlangsung kondusif meski ruas jalan tidak dapat dilalui penggun jalan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version