BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Keberadaan proyek strategis nasional pemipaan jaringan gas (jargas) berdampak pada daerah. Terutama kerusakan pipa distribusi air milik Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM. Akibatnya perusahaan milik pemerintah setempat ini mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Menyikapi hal ini, Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Ali Munsjir Halim mendesak adanya kejelasan pembayaran ganti rugi. Sebab kedua pihak sudah membahas persoalan tersebut dalam pertemuan bersama pihak dewan. Namun PT Citra Panji Manunggal (CPM) selaku subkontraktor dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) belum juga melakukan realisasi pembayaran.

“Kan sudah ada kesepakatan dalam RDP. Mereka (PT CPM) harus patuhi kesepakatan ganti rugi kerusakan pipa PDAM. Kan itu jelas dampak dari pemasangan pipa Jargas,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (18/04).

Nilai kerugian, lanjut Ali, berdasarkan perhitungan perhitungan mencapai angka Rp 700 – 800 juta. Bahkan pihak PT CPM masih melakukan negosiasi terhadap manajemen PDAM seputar besaran ganti rugi tersebut. Sementara kedua pihak sudah menyepakati kewajiban pembayaran sejak Oktober 2022 lalu.

“Pihak PT CPM selaku subkontraktor katanya minta negosiasi lagi dengan PTMB terkait dengan nilai ganti rugi. Hal itu akan dilakukan sebelum lebaran, baru setelah lebaran akan dilakukan pembayaran secara bertahap,” tuturnya lagi.

Menurut Ali, masyarakat umum juga mengalami kerugian terhadap sejumlah proyek nasional yang sedang berjalan. Mulai penghentian distribusi air ke pelanggan di sejumlah titik di Balikpapan. Termasuk kemacetan parah yang terjadi di jam sibuk kendaraan. Terutama pada siang dan malam hari.

“Kita tidak menolak adanya proyek strategis nasional. Tapi harus juga mempertimbangkan dampak dari pelaksanaan. Yang ada kan cuma tulisan mohon maaf atas ketidaknyamanan,” tambahnya lagi

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version