BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan meminta agar kasus stiker Partai Komunis Indonesia (PKI) yang ditempel di tiga titik agar diusut hingga tuntas. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle.

“Sikat habis. Harus disikat habis karena adanya pemasangan simbol partai terlarang itu membuat Balikpapan ini menjadi tidak kondusif,” ujar Sabaruddin Panrecalle

“Jujur saja, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, semuanya lemah. Maka, telusuri, tindak tegas pelaku yang memasang itu. Pasti ada rekamannya, periksa CCTV,”

Dia meminta dalam jangka waktu 2 x 24 jam, pelaku yang dengan sengaja memasang stiker PKI tersebut segera ditagkap karena sudah meresahkan warga Kota Balikpapan. Karena kata dia, jika tidak aka menganggu kondusifitas daerah.

“Aksi itu ingin memecah belah. Maka, segera tangkap pelakunya,” ujarya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud meminta warga tak terprovokasi dengan adanya stiker PKI yang di temple di Balikpapan Baru dan Perumahan Wijaya Karya tersebut. Bairkan apparat hukum menuntaskan kasus itu.

“Memang warga harus waspada terhadap gerakan-gerakan yang dilarang oleh pemerintah, tapi harus disikapi dengan bijaksana. Biarkan aparat yang mengusutnya,” kata Rahmad Mas’ud.

“Kalau toh ada kebangkitan (Komunisme), ya dicegah agar paham dan organisasi yang menjadi komitmen bangsa untuk dilarang tidak tumbuh,”

Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional INdonesia (GMNI) Kota Balikpapan Ariansyah meminta agar kasus tersebut tidak dibesar-besarkan. Karena kata dia, aksi itu hanya ulah oknum yang ingin menusik kondusifitas daerah.

“Jangan terlalu dibesar-besarkan. Itu mungkin hanya ulah oknum-oknum yang ingin mengusik ketenteraman warga kota Balikpapan,” ucap Ariyansyah.

“Sampai sekarang kan masih ada kasus korupsi yang belum sepenuhnya tuntas. Kalau soal stiker palu arit itu, nggak perlu terlalu dipusingkan dan biar aparat keamanan yang menyelidikinya.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version