BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Riri Saswita mengaku prihatin dengan sektor pariwisata. Pasalnya, anggaran yang sangat minim membuat sektor pariwisata akan sulit berkembang.

Hal itu disampaikan Riri usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar), secara tertutup, Selasa (28/1). Membahas tindaklanjut dari kunjungan kerja ke Bali, belum lama ini.

“Jadi RDP kita hari ini dengan mitra kita Dinas Pariwisata, memang ada tindaklanjuti kunjungan-kunjungan kita kemarin khususnya ke Kabupaten Badung Bali,” ujarnya.

“Tapi sekali kita RDP sekarang ini banyak yang memang betul-betul kita sangat pirihatin. Memang kalau kita bandingkan Balikpapan dan Badung jauhlah kayak bumi dan langit,”sambungnya.

Dia mengungkapkan, total anggaran untuk Pariwisata tahun ini bahkan hanya sekitar Rp 10 miliar. Jumlah tersebut, bahkan lebih kecil dibandingkan anggaran kepemudaan. Sehingga akan sulit pengelolaan sektor pariwisata.   

“Anggaran dinas pariwisata itu dari totalnya itu cuma Rp 10 miliar untuk semua program kegiatan di 4 program dan 15 kegiatan. Lebih besar dari pemudanya , kegiatan pemudanya hampir Rp 15 miliar,” ujarnya

“Bagaimana kita bicara mengembangkan Dinas Pariwisata, kalau anggaran tidak ada. Untuk perjalanan khusus Dinas Pariwisata saja pembandingan ke yang lain-lain itu anggaran dia cuma Rp 250 juta, cukup dimana? Paling dua tiga kali berangkat saja sudah habis anggaran,”tandasnya.

Minimnya anggaran tersebut, berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Karena hingga Oktober reaslisasi PAD sektor pariwisata baru sekitar Rp 2,7 miliar. Sementara hanya tersisa dua bulan.

“PAD nya berapa? Targetnya Rp 3,4 miliar, sekarang baru terealisasi Rp 2,7 waktu tersisa beberapa bulan saja, gak sampai Rp 3 miliar. Jadi sangat jauh lah,” ujar politisi PDI-Perjuangan ini.

“Bagaimana kita mengembangkan pariwisata di Kota Balikpapan sangat jauh. Dan satu-satunya sekalinya yang hanya kita tahu di Dinas Pawisata itu yang dikelola hanya Pantai Manggar saja, yang lainnya swasta semua. Tidak ada yang dikelola pemerintah kota, hanya Pantai Manggar saja.”tukasnya prihatin.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version