BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Dirut PDAM Haidir Effendi didampingi Direktur Teknik Direktur Teknik Arif Purnawarman, Plt Dirum Arifuddin Harami dan Kabag Hubungan Pelanggan Nur Hidayah menemui langsung sejumlah mahasiswa HMI di halaman pintu masuk kantor PDAM.
Haidir duduk bareng dengan mahasiswa yang berjumlah tidak lebih dari 20 orang itu. Selama kuang lebih 30 menit dilakukan dialog. Haidir menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan untuk kinerja PDAM lebih baik lagi.
“ Itu kesan kami, jadi terimakaish kepada adik-adik mahasiswa yang punya atensi lebih besar sehingga kami terpacu untuk melayani kepada masyarakat,” ujarnya.
PDAM untuk tariff yang nilai ada kelebihan bayar akibat kesalahan pembacaan meteran maka pelanggan diminta untuk melaporkan untuk pengembalian atau kompensasi bulan berikutnya.
“Tapi kalau kondisinya karena pemakaian di lapangan riil maka kita tawarkan opsi meringanan dengan cicilan sampai akhir tahun,”katanya.
Usai bertemu mahasiswa akhirnya meninggalkan kantor PDAM dengan harapan surat tuntutan yang disampaikan langsung kepada Dirut PDAM bisa diteruskan kepada wali kota.
“Soal usulan itu/tuntutan sebenarnya kami sudah berproses ya bahkan siang ini sudah ada usulan perubahan Perda PDAM. Mudahan-mudahan bisa diproses disana,” ujarnya.
Perda PDAM sejak 2010 memang belum mengalami perubahan namun saat ini muncul aturan-aturan baru yang butuh penyesuaian karena kondisi dinamis saat ini.
“Point perda itu menyesuaian kelembagaan termauk operasional seperti disebutkan PP 122 dan PP54. Itu yang coba kita komunikasikan,” tandasnya.
Dalam aksi yang digelar sejumlah mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Balikpapan, Rabu siang (15/7/2020), mahasiswa meminta agar pemkot dan PDAM berikan kompensasi jika pelayanan air yang tidak sesuai, termasuk soal tariff dan kenaikan pdam harus lebih transparan, pemasangan pipa induk jangan dibebankan ke masyarakat mengingat ada penyertaan modal pemkot ke PDAM Balikpapan.
“Hasilnya ada beberapa tuntutan yang kami sampaikan ke PDAM seperti tuntutan masyarakat atas tariff. Tadi terlalu banyak bahasa diplomatis,” ujar Rafsan Hasan Humas HMI Balikpapan sambil menyebutkan akan rencanakan ke kantor pemkot Balikpapan.