BALIKPAPAN, inibalikpapan.com– Grand Theft Auto VI (GTA 6), karya yang dinanti-nanti dari Rockstar Games kemungkinan mungkin menghadapi penundaan yang tidak diharapkan dalam rilisnya sesuai jadwal awal yang direncanakan pada Maret 2025. Informasi ini didasarkan pada laporan keuangan Take-Two Interactive Software, pengembang utama di balik franchise tersebut.
Menurut laporan keuangannya, Take-Two Interactive Software melaporkan bahwa pemesanan dalam kuartal terakhir berada di bawah ekspektasi pasar, yang mengakibatkan pemangkasan perkiraan pendapatan tahunan mereka. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya belanja konsumen dan ketatnya persaingan yang dihadapi perusahaan dari para pengembang game lain, termasuk Electronic Arts (EA) dan Activision Blizzard yang dimiliki oleh Microsoft.
Perkiraan pemesanan Take-Two untuk kuartal terakhir diperkirakan berada di kisaran 1,27 miliar hingga 1,32 miliar Dolar AS, atau sekitar Rp 19,8 hingga 20,6 triliun. Angka ini jauh di bawah harapan analis pasar yang sebelumnya memperkirakan sebesar 1,51 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 20,3 triliun, menurut laporan dari Gadgets360 pada Jumat (9/2/2024).
Selain itu, proyeksi pemesanan untuk satu tahun penuh juga dipangkas menjadi kisaran 5,25 miliar hingga 5,30 miliar Dolar AS dari perkiraan sebelumnya yang berada di antara 5,45 miliar hingga 5,55 miliar Dolar AS.
“Pemangkasan proyeksi ini sebagian besar disebabkan oleh penundaan permainan dari perspektif tahun fiskal, yang pada akhirnya tidak memiliki dampak yang signifikan pada prospek jangka panjang perusahaan,” ungkap analis sekuritas Wedbush, Michael Pachter.
“Pemangkasan prospek ini memberi sinyal bahwa Grand Theft Auto VI mungkin tidak akan dirilis pada tahun fiskal mendatang,” tambahnya dengan tegas, menggambarkan ketidakpastian yang mungkin dihadapi oleh para penggemar setia seri game tersebut.