BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Insan dunia medis dan Kota Balikpapan kembali berduka dengan meninggalnya dr Syukriati (55) spesialis Anestesi yang meninggal karena covid di RSKD pukul 11.18 wita, Balikpapan, Rabu (4/8/2021).
Almarhumah merupakan istri dari Gamal Rustamdji yang pernah menjabat Ketua KPU Balikpapan beberapa tahun lalu.
Pelepasan jenazah dokter yang biasa bertugas di RS Balikpapan Baru dan Klinik Utama Asih ini, dilakukan Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud didampingi Direktur RSKD dr Eddy Iskandar, Plt Asisten III Arbain Side, Kepala DKK dr Andi Sri Juliarti dan jajaran tenaga Kesehatan RSKD, RS Balikpapan Baru di halaman parkir RSKD pukul 14.50 wita.
Suasana haru tidak hanya dialami keluarga almarhum dan jajaran nakes di RSKD dan RS Balikpapan Baru namun juga masyarakat yang kebetulan ikut menyaksikan. kendaraan yang melintas masuk di RSKD sempat dihentikan sementara saat dilaksanakan salat dan pelepasan oleh wali kota. Mereka yang dikendaraan ikut hening melihat suasana pelepasan terakhir ini.
Hadir pula suami Gamal Rustamadji yang dulu pernah menjabat Ketua KPU Balikpapan dan anak-anak almarhum serta rekan sejawat yang ikut serta melepas dan mengantar ke pemakaman ke TPU Km 15, Karang Joang.
Wali Kota Rahmad dalam sambutan menyampaikan duka yang mendalam atas nama pribadi dan pemerintah kota berpulangnya dr Syukriati Spesialis Anestesi karena covid dalam menjalankan profesinya sebagai seorang dokter.
“Saya mencapaikan duka cita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu pejuang Kesehatan terbaik kota Balikpapan. Semoga Almarhum meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah dan amalnya diterima Allah SWT,” katanya.
Pemkot katanya tidak akan lupa atas kontribusi besar almarhum dalam penanganan covid -19 selama ini. “Kepergian beliau merupakan kehilangan besardan hendaknya dapat dimaknai sebagai motivasi bagi kita bersama-sama berupaya mengatasi covid ini,” ucapnya.
“Insyallah kami semua yang hadir disini menyaksikan bahwa beliau orang yang baik dan amal jariyah yang dibawanya akan mempermudah almarhumah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan didalam kubur nanti, insyaallah,” tuturnya.
Lanjutnya pemerintah kota menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kiprah dan dedikasinya kepada almarhumah.
“Untuk menghargai jasa-jasa almarhumah saya mengajak kita semua untuk memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi pandemic dengan mematuhi protocol Kesehatan dan berupaya maksimal menjaga Kesehatan,” ujarnya.
Sementara dr Eddy Iskandar menjelaskan dokter Syukriati sempat menjalani perawatan di ruang ICU dan ruang perawatan sekitar 10 hari di RSKD. Sebelumnya sempat dirawat di RS Balikpapan Baru.
“ Tugasnya di RS Balikpapan Baru karena kondisi memburuk kita rawat disini. Positif covid, beliau ada komorbid autoimun,”jelasnya.
Almarhumah, sempat mengalami kondisi membaik dan dirawat di ruang perawatan namun mengalami penurunan saturasi. “Sempat membaik dirawat di ruang perawatan tapi buruk kondisinya kita masukan lagi di ICU. Itulah perjalananya, naik turun jadi agak lama perawatannya,”ucapnya.
Direktur menambahkan di RSKD Balikpapan sejak merebak covid sudah ada 4 dokter yang meninggal. Namun untuk kota Balikpapan sekitar 6 dokter yang meninggal karena covid, dua diantaranya meninggal masing-masing di RS pertamina dan Puskesmas. “Kita merawat delapan orang dokter kena covid. Kalau perawat tiap bulan ada 20 sampai 25 orang kali terpapar. Kondisi bagus isolasi mandiri,” ujarnya.
Nakes yang terpaparini bisa berasal dari luar RS juga dari paparan pasien yang menjalani perawatan. “Yang tertinggi memang terpapar di rumah sakit,” tukasnya.
Sebelum pada Maret 2021 lalu dr Rizqoni Imam Noor yang berdinas di Puskemas Muara Rapak meninggal, sebelumnya lagi ada nama dr Suyanto, dr Fajar, dr Djaelani yang bertugas di RS Restu Ibu dan pada Agustus 2020 lalu juga meninggal dr Sriyono, perawat di RSKD Dadang Hari Santoso.