DPR Tolak Atlet Senam Israel Berlaga di Indonesia

Anggota Komisi X DPR RI Fikri Faqih. Foto : Dok/Andri/DP

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Polemik kehadiran atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang akan digelar di Jakarta kembali memantik sikap dari parlemen.

Anggota Komisi X DPR RI Fikri Faqih menyatakan dengan lantang, dirinya menolak kehadiran kontingen Israel di ajang internasional tersebut karena bertentangan dengan amanat konstitusi dan semangat anti-penjajahan bangsa Indonesia.

“Sikap kami adalah pilihan konstitusional. Bangsa Indonesia tidak boleh menjalin kerja sama dengan pihak penjajah, selama Israel masih menjajah tanah Palestina,” tegas Fikri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Faqih menegaskan, penolakannya bukan reaksi emosional, melainkan bentuk konsistensi terhadap nilai dasar negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama: ‘Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.’

“Konsistensi ini bukan baru sekarang. Kami juga menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 pada 2023. Prinsipnya sama: Indonesia harus teguh pada garis konstitusi dan nurani kemanusiaan,” ujarnya menambahkan.

Sikap serupa juga disuarakan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang menilai partisipasi atlet Israel di Ibu Kota berpotensi menimbulkan gejolak publik, terlebih di tengah situasi konflik dan agresi militer yang masih berlangsung di Gaza.

Penolakan terhadap kontingen Israel bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Pada ajang Kejuaraan Dunia Sambo Junior 2025 di Jakarta pekan lalu, atlet Israel batal berlaga karena visa mereka tidak dikeluarkan pemerintah.

Kini, isu serupa kembali mencuat menjelang pelaksanaan Kejuaraan Dunia Senam Artistik pada 19–25 Oktober 2025 di Jakarta. Publik menanti sikap resmi pemerintah di tengah tekanan moral dan diplomatik untuk tetap menjaga konsistensi posisi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Ini bukan semata soal olahraga, tapi tentang prinsip. Negara yang beradab tidak boleh menutup mata terhadap penjajahan. Sikap tegas terhadap Israel adalah bentuk nyata keberpihakan Indonesia pada kemanusiaan,” pungkas Fikri.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses