BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Fraksi Gerinda DPRD Kota Balikpapan menyesalkan, penerapan protokol (prokes) di masyarakat yang belakangan tak lagi disiplin pasca melonjaknya kasus harian disertai dengan kasus kematian yang tinggi.

Salah satunya di pasar tradisional yang justru banyak pedagang maupun pengunjung tidak menerapkan prokes secara ketat. Berbeda ketika diawal pandemi covid-19. Sehingga upaya pencegahan dan pengelian covid-19 akan sulit terwujud.

“Tergantung kembali ke masyarakat, jika masyarakat tidak memberlakukan (prokes) atau hanya kepatuhan formalitas tentu sistem dan prosedur tidak akan tercapai,” ujar Juru Bicara Fraksi Gerinda Siswanto dalam rapat paripurna pandangan akhir, Senin (19/07).

“Pasar-pasar sebagai sentral kerumunan orang hanya sedikit saja pedagang dan konsumen yang menggunakan masker, Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes sangat berbeda dengan masa pandemiperiode  awal,”sebutnya.

Fraksi Gerindra menilai, telah terjadi kejenuhan dan kebosanan masyarakat dalam penerapan prokes. Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) perlu merubah gaya komunikasi untuk mengajak masyarakat agar kembali displin dalam penerapan prokes.  

“Karena itu Pemkot harus mempelajari teori-teori  komunikasi lainnya, untuk diterapkan menghadapi kejenuhan dan kebosanan masyarakat,” ujarnya.

Fraksi Gerindra menilai Pemkot Balikpapan sangat berpengalaman dalam mengajak masyarakat untuk mencintai budaya bersih diawal tahun 1990-an yang cukup berhasil sehingga meraih Piala Adipura hingga kini dan masih terus bisa dipertahankan.

“Fraksi gerindra meminta segera merubah komunikasi dengan warga kota, mengumpulkan pakar komunikasi, pakar psikologi untuk merumuskan formula baru untuk mengajak masyarakat untuk mematuhi prokes dengan penuh kesadaran,” katanya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version