Gagal ke Piala Dunia, Presiden Prabowo Minta Timnas Indonesia Bersiap untuk Piala Asia dan Olimpiade
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menjadi salah satu menteri yang memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Erick melaporkan hasil kualifikasi Piala Dunia 2026, sekaligus memohon maaf atas kegagalan Timnas Indonesia melaju ke putaran selanjutnya.
“Bapak Presiden tentu secara pribadi merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos. Tetapi sebagai Kepala Negara, beliau mengajak kita semua untuk kembali berusaha. Ada dua event besar yang menanti, Piala Asia 2027 dan Olimpiade 2028,” kata Mensesneg Prasetyo Hadi usai rapat.
Presiden, lanjutnya, tetap memberikan dukungan penuh kepada pembinaan olahraga nasional dan meminta agar evaluasi dilakukan menyeluruh untuk meningkatkan daya saing atlet Indonesia di level internasional.
Proyek Patriot Bond dan Pengelolaan Sampah 34 Kabupaten/Kota
Selain laporan dari sektor olahraga, Presiden Prabowo juga menerima paparan dari Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengenai perkembangan realisasi investasi nasional.
“Bapak Rosan melaporkan mengenai realisasi investasi kita, termasuk patriot bond dan program pengelolaan sampah yang akan dibangun di 34 kabupaten/kota dengan volume sampah di atas 1.000 ton per hari,” ungkap Mensesneg.
Proyek waste to energy (pengolahan sampah menjadi energi) kini telah mencapai tahap persiapan pembangunan di 10 lokasi awal, termasuk di Bantar Gebang, Bekasi.
Mensesneg menjelaskan, pemerintah telah menemukan skema pembiayaan baru melalui Danantara, yang memungkinkan percepatan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
“Dengan adanya Danantara, kita bisa menemukan skema pendanaan yang efisien untuk mempercepat pembangunan di 10 titik awal. Ini langkah konkret pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah di perkotaan,” tutur Prasetyo Hadi.
Presiden Tugaskan Mendiktisaintek Siapkan Generasi STEM
Dari sisi pembangunan manusia, Presiden juga mendengarkan laporan Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto terkait strategi peningkatan SDM berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Bapak Presiden menugaskan Mendiktisaintek untuk menyiapkan SDM unggul dalam mendukung program hilirisasi, termasuk di sektor perkebunan dan kelautan. Semua itu membutuhkan tenaga profesional yang berdaya saing tinggi,” jelas Mensesneg.
Langkah ini menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo membangun Indonesia berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, agar mampu bersaing di era industri dan hilirisasi global.
Langkah Cepat Selepas Kunjungan Luar Negeri
Rapat yang digelar segera setelah kepulangan dari Mesir ini menunjukkan gaya kepemimpinan cepat dan responsif Presiden Prabowo.
Ia tidak menunda waktu untuk menindaklanjuti laporan para menteri terkait isu-isu penting, mulai dari kinerja investasi, penanganan lingkungan, hingga masa depan SDM Indonesia.
Rapat terbatas tersebut juga menandai komitmen pemerintah mempercepat agenda strategis nasional menuju pembangunan berkelanjutan dan kemandirian ekonomi. / BPMI Setpres
BACA JUGA
