BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan melaksanakan kegiatan gelar pangan murah yang dipusatkan di Kantor DP3 Kota Balikpapan, Jalan Marsma R Iswahyudi, Senin (7/11/2022).

Kepala DP3 Kota Balikpapan, Heria Prisni mengaku, kegiatan ini dilaksanakan memang serentak di Kaltim dan ini instruksi langsung dari Gubernur Kaltim. 

“Setiap OPD yang menanganani pangan untuk melaksanakan serentak pada 7 November untuk operasi pasar,” ujar Heria Prisni kepada media, Senin (7/11/2022).

Heria menambahkan, walau instruksi dari Gubernur hanya 7 November saja, namun DP3 Kota Balikpapan akan melaksanakan operasi pasar hingga 3 hari kedepan mulai 7 hingga November 2022.

“Yang berpartisipasi dalam bazar ini ada 13 tenan dari UKM dan distributor kita termasuk bulog,” Heria.

Adapun tujuan kegiatan ini untuk stabilisasi harga bahan pokok, harganya lebih murah dari di pasar. Karena langsung dari distributor dan petani yang menjual.

“Kita buka dari 8.30 wita sampai 14.00 wita, kami sudah promosikan juga di medsos,” tambahnya.

Untuk diketahui, Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah bawang merah yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 53,6 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,1996 persen. Dari pengamatan di pasar tradisional, beberapa komoditas sayuran mengalami naik-turun harga. Bawang merah pada beberapa bulan lalu mencapai Rp 60 ribu per kg, sekarang Rp 45–55 ribu. 

Diikuti oleh angkutan udara yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 8,68 persen dengan andil sebesar 0,1764 persen. Ada pula cabai rawit yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 13,28 persen dengan andil sebesar 0,0778 persen.

“Cabai rawit sempat jadi pembicaraan hangat karena harganya yang terus melejit hingga Rp 200 ribu, itu cukup menyita perhatian seperti halnya naiknya harga minyak goreng juga,” ucap Kepala BPS Balikpapan Mustaqim.

Di pasaran sendiri, kini terdapat beberapa jenis cabai rawit yang dipasok dari Jawa, Sulawesi maupun lokal. Harga cabai lokal rata-rata masih di kisaran Rp 120 ribu, begitupun dengan dari Jawa Rp 100–120 ribu, dengan dari Sulawesi bisa mencapai Rp 135–150 ribu.

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah daging ayam ras, yang mengalami penurunan indeks harga sebesar 5,43 persen, dengan andil terhadap inflasi sebesar -0,1128 persen.

Hasil pengamatan awak media di pasar, harga ayam potong ukuran sedang sekarang telah mengalami penurunan dari sebelumnya bisa mencapai Rp 55 ribu, kini sudah dijual dengan harga Rp 45 ribu.

Lalu kangkung yang mengalami penurunan indeks harga sebesar 10,15 persen, dengan andil sebesar -0,0292 persen. Maupun minyak goreng yang mengalami penurunan indeks harga sebesar 1,05 persen dengan andil sebesar -0,0174 persen.

Berkaca banyak negara mengalami inflasi tinggi dan terus meroket. Dia berharap, angka inflasi tidak terus menanjak. Terus dijaga. Per bulan setidaknya di bawah 1 persen atau 0,7 persen agar akhir tahun nanti inflasi tidak sampai 10 persen.

“Lima bulan ke depan perlu diantisipasi pula, terutama di akhir tahun ataupun saat perayaan tahun baru. Dan kondisi ke depan, masih terjadi kenaikan harga komoditas secara global dari itu perlunya perhatian dari pemerintah. Meski inflasi terjadi, kita harap per bulan berada di bawah 1 digit,” tutupnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version