Gasali : Balikpapan Timur Masih Butuh Tambahan SD dan SMP Baru
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan memberikan apresiasi terhadap rencana pembangunan sekolah dasar (SD) baru di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur. Pembangunan ini dinilai sebagai langkah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali, menyampaikan bahwa pembangunan SD di Balikpapan Timur telah masuk dalam rencana pembangunan tahun 2025.
Ia berharap proses pembangunan dapat segera terealisasi mengingat saat ini tengah berlangsung proses lelang.
“Insya Allah dibangun tahun ini karena sementara saat ini sedang proses lelang,” ujar Gasali kepada wartawan, Selasa (25/2/2025).
Terkait anggaran yang dialokasikan, Gasali mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui angka pasti. Namun berdasarkan informasi yang diterimanya, nilai proyek ini mencapai sekitar Rp19 miliar.
Sekolah dasar ini rencananya akan dibangun di Kelurahan Manggar RT 80, Kecamatan Balikpapan Timur, tepatnya di wilayah perumahan Jokowi. Gasali menambahkan bahwa saat ini hanya terdapat dua SD di daerah Batakan. Yakni SDN 012 dan SDN 05, yang harus menampung jumlah siswa dari hampir 60 RT di sekitarnya.
“Dari segi daya tampung penerimanya memang sudah tidak mumpuni. Oleh karena itu sangat tepat jika pemerintah kota membangun sekolah baru di wilayah itu untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan,” jelasnya.
Pembangunan SD baru ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat sekitar dan memberikan fasilitas belajar yang lebih baik bagi anak-anak di Kecamatan Balikpapan Timur.
Ada Sekitar 100 RT
Menurutnya, kondisi ini menyulitkan lulusan sekolah dasar (SD) untuk mendapatkan sekolah lanjutan yang sesuai. Dengan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Salah satu wilayah yang terdampak yakni Kelurahan Manggar, yang memiliki lebih dari 40 ribu jiwa dengan sekitar 100 rukun tetangga (RT).
Saat ini, hanya ada tiga SMP berbasis di Balikpapan Timur. Masing-masing SMP Negeri 8, SMP Negeri 23, dan yang sebentar lagi akan diresmikan yakni SMP Negeri 28. Akibatnya, banyak lulusan SD yang kesulitan mendapatkan tempat di sekolah-sekolah terdekat.
“Setiap tahun, ada sekitar 400 lulusan SD di Manggar yang harus melanjutkan ke SMP. Sayangnya, kapasitas sekolah yang tersedia masih sangat terbatas. Hal ini memaksa banyak murid untuk mencari sekolah di luar zona,” ujar Gasali.
Tidak hanya jenjang SMP, keterbatasan jumlah sekolah juga terjadi untuk jenjang SMA. Di Balikpapan Timur, sebut dia saat ini hanya ada dua sekolah lanjutan atas.
Meliputi, SMA Negeri 7 dan SMK Negeri 5 di Lamaru. Dengan jumlah lulusan SMP yang terus bertambah, fasilitas pendidikan yang ada belum mampu menampung semua siswa, hingga akhirnya mencari sekolah yang jauh dari tempat tinggal.
Gasali mengakui bahwa pembukaan SMP 28 di Kelurahan Manggar Baru akan membantu. Tapi, satu sekolah baru saja jelas tidak cukup buat mengatasi kebutuhan sekolah di Balikpapan Timur.
Sistem Zonasi Tidak Seimbang
Gasali juga sistem zonasi yang menyebabkan ketidakseimbangan. Dia mencontohkan, ada beberapa wilayah yang punya dua SMP berdekatan, sementara di wilayah lain yang lebih padat penduduknya hanya ada satu SMP.
Ketimpangan ini bikin sistem zonasi PPDB jadi tidak efektif. Banyak siswa akhirnya mencari sekolah di luar wilayah tempat tinggal, yang tentu saja membebankan orang tua karena jarak dan biaya transportasi.
DPRD Kota Balikpapan berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan SMP baru, terutama di daerah yang mengalami defisit sekolah. Legislator Partai Golkar dari Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Timur ini menyatakan bakal mengupayakan agar penambahan SMP di Balikpapan Timur masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kami akan terus memperjuangkan pembangunan SMP baru agar distribusi sekolah lebih merata. Dengan begitu, sistem PPDB bisa berjalan lebih baik dan tidak menyulitkan peserta didik serta orang tua,” pungkasnya.***
BACA JUGA
