Gubernur Kaltim Tegaskan Pentingnya Koordinasi dan Profesionalisme OPD
SAMARINDA, Inibalikpapan.com — Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, kembali memimpin briefing rutin setiap Senin di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim.
Dalam arahannya, Gubernur menekankan pentingnya koordinasi menyeluruh antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan pimpinan provinsi.
Semua Kebijakan OPD Harus Terkoordinasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur
Gubernur menegaskan bahwa setiap kebijakan OPD tidak boleh berjalan sendiri-sendiri tanpa sepengetahuan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Koordinasi dinilai penting bukan hanya untuk mengetahui hasil akhir, tetapi juga memahami proses kinerja birokrasi dari awal hingga pelaksanaan.
“Saya dan Pak Wagub Seno harus tahu prosesnya. Kita ini kerja tim, tidak bisa jalan masing-masing. Kita mau kerja bersama, bukan sendiri-sendiri,” ujar Gubernur, dikutip inibalikpapan.
Transparansi Proses Sangat Penting dalam Menghadapi Pers dan Lembaga Eksternal
Dengan semakin tingginya ekspektasi publik, Gubernur Harum menyebut bahwa pimpinan provinsi setiap hari harus siap menghadapi pertanyaan dari pers dan lembaga eksternal. Tanpa memahami proses, akan sulit memberikan penjelasan yang transparan dan akurat.
Contohnya adalah dalam pergeseran anggaran dan perencanaan program. Gubernur meminta agar semua penyusunan dan pengalokasian anggaran segera dirapikan dan dipercepat:
BACA JUGA :
“Saya minta semuanya bisa diselesaikan dan dirapikan bulan ini. Mohon di-speed up,” perintah Gubernur.
Gubernur juga mengingatkan para kepala OPD agar tidak menunda-nunda penanganan masalah.
“Kalau ada kendala serius, jangan didiamkan. Segera koordinasikan. Jangan tunggu sampai ada pergantian kepala dinas, apalagi pergantian gubernur,” pesannya.
Jangan Wariskan Masalah, Tapi Tinggalkan Etos Kerja yang Baik
Gubernur menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mewariskan masalah kepada penerus. Justru yang harus diwariskan adalah etos kerja profesional, sistem kerja sehat, dan birokrasi disiplin.
“Jangan sampai OPD kosong. Jangan sampai ada kepala bidang atau staf yang tidak hadir. Saya ingin semua disiplin. Apalagi sampai bolos, saya sangat tidak suka,” tandas Gubernur.
Menurut Gubernur, seorang pimpinan tidak boleh bermental “solo karier.” Meski memiliki tugas berbeda, semua jajaran OPD memiliki tanggung jawab sama untuk memastikan pembangunan di Kaltim berjalan sukses.
“Pimpinan dan staf harus kompak. Kita kerja bukan hanya untuk gaji, tapi juga untuk ladang ibadah,” ucapnya.
Setiap kerja OPD harus memiliki indikator target yang jelas, dan pencapaian yang diharapkan harus melebihi target tersebut.
“Kami ingin ada inovasi dan terobosan nyata dari setiap OPD agar program benar-benar memberi nilai tambah untuk masyarakat,” kata Gubernur.
Gubernur juga menegaskan bahwa setiap program daerah harus mendukung visi dan misi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita.
Briefing juga dihadiri Wakil Gubernur Seno Aji, Sekda Kaltim Sri Wahyuni, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad dan para kepala OPD lingkup Pemprov Kaltim (adpimprovkaltim)
BACA JUGA

