BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Sebagai daerah yang berdekatan dengan Kota Balikpapan sekaligus pendukung Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki potensi untuk lebih maju dan dikenal.
Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengatakan, acara ini menurutnya sebuah kesempatan dan peluang bagi Sulbar untuk membuka pintu seluas-luasnya membangun Sulbar dan mengundang para investor menjadikan Sulbar lebih baik menjadi lebih baik.
“Bagi pengusaha tentu ingin uang bisa lebih banyak lagi. dan bagi kami masyarakat Sulbar bisa lebih sejahtera kedepan,” ujarnya dalam dalam West Sulawesi Investment Forum Tahun 2023 dengan tema : “Indonesia Mendukung IKN, Sulawesi Barat Penyangga IKN”, di Atrium Mal Pentacity, Kamis (09/02/2023).
Sulbar memiliki potensi luar biasa, namun tidak tercitrakan dengan baik potensi-potensi sehingga pencitraan harus dilakukan agar Sulbar dilirik investor/pengusaha menjadi tempat investasi.
“Maka saya hadir Pj Gubernur yang suka pencitraan. saya dikritik banyak orang sukanya pencitraan. kenapa ?saya harus mencitrakan Sulbar dimata Indonesia di mata pengusaha, harus mencitrakan SUlbar itu baik dimata seluruh orang di Indonesia agar Sulbar dilirik dan menjadi tempat investasi,” katanya.
Awal masuk sebagai Pj di Sulbar, Akmal Malik mengaku kesulitan mencari Sulbar di google map karena itu kegiatan forum Investmen Sulbar ini bagian untuk pencitraan agar Sulbar mampu memperlihatkan kepada investor bahwa kami punya sesuatu. “Kami punya sesuatu ayo datang dong ke Sulbar. Kami selalu kaitkan Sulbar dengan IKN. kenapa? karena IKN itu ibarat putri cantik yang dilirik banyak orang,” ucapnya.
pihaknya menyadari potensi-potensi yang dimiliki Sulbar belum memberikan nilai tambah bagi masyarakatnya. Hasil alam yang dimiliki SUlbar tidak kalah bagus namun sering itu bukan hasil dari Sulbar padahal kenyataan itu berasal dari SUlbar, seperti Pasir, batu, jagung, beras termasuk kopi.
“Sulbar banyak sekali low material bayangkan kita punya pasir, batu tetapi sekarang itu banyak dikatakan punya pasir, batunya Palu. Jagung yang kita miliki itu dikatakan jagung Sulsel, beras yang kita produksi itulah berasnya Pinrang, punya Enrekang. Lalu pertanyaannya Sulbar punya apa sih? Ini harus disampaikan ke banyak orang bahwasan kita punya banyak itu. kita punya kopi. ada 500 ribu hektar,” bebernya.
Lanjutnya Sulbar punya banyak potensi seperti kopi. Wilayah memiliki 500 ribu hektar tanaman kopi. namun sayang kopi Mamasa itu diklaim punya Toraja.
“Saya duduk di warung Sarinah. disitu ditulis itu kopi Toraja. sejatinya itu kopi Mamasa. Kita protes sekarang akhirnya dibuat kopi Toraja -Mamasa. Lumayan lah ada mamasanya. itu penting loh agar orang tau itu punya kami,” tandasnya.
Belum lagi hasil laut seperti ikan. nelayan menangkap hasil lautnya di Sulbar namun ketika distempel dalam penjualan ikan berasal dari Pare-Pare, Bitung. “itulah nasib kita di Sulbar. pertanyaan sampai kapan ini?. nah itu kita butuh infrastruktur. saya roadshow itu ke PT Tanto disini (Balikpapan) hadir. low material yang dimiliki Sulbar tidak kompetitif karena cost transportasi tinggi sekali. Bayangkan produksi jagung kita dibawa ke Makassar melalui darat. distempel di Makassar dishiping di Surabaya. begitu juga beras,” katanya.
West Sulawesi Investment Forum Tahun 2023 digelar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Atrium Mal Pentacity. Selain itu juga digelar pameran hasil kerajinan dan potensi sumber daya pertanian dan masyarakat Sulawesi Barat. “Melalui forum ini, kita inging perkenalkan potensi-potensi yang ada. Kesempatan bagi Sulbar untuk membuka pintu seluas-luasnya untuk membangun Sulawesi Barat, kesempatan juga bagi kita mengundang pengusaha/investor untuk membangun Sulbar yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. ini sesungguhnya acara ini,” tukasnya.
“acara ini bagi sebuah kesempatan