BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Keberadaan KN Wisanggeni 236 yang ditempatkan di SAR Balikpapan, diharapkan untuk ikut membantu menjamin keselamatan atas potensi musibah yang terjadi dijalur selat Makasar. Apalagi jalur ini masuk dalam pelayaran Internaisonal dan juga perairan alur laut kepulauan Indonesia II (ALKI II). Jalur ini menjadi perairan tersibuk di wilayah Indonesia tengah dari arus perdagangan barang dan jasa.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo menjelaskan selain untuk kepentingan masyarakat Kaltim, Kaltara dan Sulawesi barat, keberadaan KN Wisanggeni di Balikpapan juga untuk menjamin kepastian keselamatan atas potensi bencana yang muncul di lautan jalur pelayaran internasional ini.

“Kalau kita memberikan jalan tapi kita tidak menjamin keselamatan terhadap potensi musibah atas lalulintas disitu maka nilainya Indonesia rendah terhadap keselamatan. Oleh karena itu selain melayani kepentingan masyarakat di Kalimantan Timur dan Kaltara dan Sulawesi bagian Barat maka kita juga siaga memberikan pertolongan pad arus peralayaran internasional yang lewat ALKI II. Supaya dua-duanya dapat kita cover yang dapat nama bukan Basarnas tapi Indonesia,” terangnya (21/1/2016).

Menurutnya untuk menjaga keselamatan dari potensi musibah di laut, paling tidak wilayah ini juga didukung oleh heli Basarnas. “Cita-cita kita paling tidak wilayah barat minimal dua heli, wilayah tengah juga minimal dua dan timur juga minimal dua heli. Kalau itu dipenuhi kemudian bertahap ditambah maka jangan ragukan lagi Basarnas akan lebih cepat lagi,” tandasnya.

Akibat masih terbatasnya peralatan ini seperti helikopter maka peristiwa yang terjadi di wilayah lain akan terlambat dalam penangananya.

“Kayak kemarin kejadian di wilayah Timur. Kita lagi standby di Surabaya. Ke wilayah timur saja sudah butuh satu hari. Sehingga kadang-kadang kita harus alami itu semua,” tuturnya.

Selain itu tantangan dan kendala yang senantiasi dihadapinya adalah kecepatan masyarakat melaporkan kejadian bencana. “Informasi harus cepat. Kadang-kadang masyarakat kita informasikan kejadian sudah dua hari baru dilaporkan. Kalau kecurigaan hilang atau ada potensi mengancam keselamatan kita ya laporkan, free gratis. Ini penting keberanian untuk melaporkan kepada Basarnas,” imbuhnya.

Kedepan karena luasan Kaltim-Kaltara, Basarnas akan mengupayakan pembentukan kantor Sar di Kalimantan Utara.

Menurutnya pembentukan kantor Sar baru bukan semata-mata kebijakan Basarnar tapi juga ada keterlibatan Kementerian Apartur Pendayagunaan Negara (Kemen PAN) sehingga butuh waktu.

“Tapi saya yakinkan suatu saat ini akan terbentuk. Karena prinsip kita satu provinsi idealnya satu kantor Sar yang membawahi beberapa pos. Tergantung dari potensi-potensi kebencanaan didaerah itu,” tuturnya.

Pada Kamis kemarin (21/1/2016), Basarnas selain meresmikan operasional KN 236 SAR Balikpapan, Kepala Basarnas juga menandatangi prasasti pembentukan Kantor Sar Nunukan, Kalimantan Utara. (andi)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version