BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sebulan pasca lebaran harga telur ayam di Kota Balikpapan masih tinggi yakni berkisar antara Rp 1.700 hingga Rp 1.900 per butir. Padahal harga nomor hanya berkisar Rp 1.500 hingga Rp 1.700 per butir.

Kenaikkan harga telur ayam sudah terjadi saar bulan puasa. Hal itu disampaikan Kepala Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Balikpapan Abdul Hakim disela-sela saat memantau langsung ke peternak ayam di kilometer 10.

“Saat ini, harga telur ayam masih bertahan seperti saat ramadahn hingga lebaran lalu. Secara umum kenaikan harga telur ayam karena peningkatan konsumsi masyarakat,” ujar Abdul Hakim.

Selain karena meningkatnya konsumsi masyaraka akibat banyaknya acara yang digelar, juga karena kurangnya pasokkan dari Jawa Timur dan Sulawesi

Selain itu, imbas dari kebijakan pelarangan antibiotic growth promoters dan ractopamine bagi peternak di Jawa Timur dam sulawesi, sehingga produktifitasnya terhambat.

Saat ini para peternak pun telah mencoba melakukan mixing pakan mandiri untuk mencoba menggantikan fungsi antibiotic growth promoters tersebut, namun belum ada hasil.

Di Jawa Timur, khususnya di Blitar telur ayam ditingkat peternak di Blitar sekitar Rp 24.500/kg, biasanya harga telur di kandang adalah Rp 19.000/ Kg.

“Pada saat pasokan memang berkurang otomatis harga juga akan terpengaruh terutama untuk kota Balikpapan yang pasokan telur ayam dipenuhi dari luar pulau,” ujarnya.

Dia menambahkan, KPPU bersama Pemerintah Kota, Satgas Pangan maupun Tim Pengendali Inflasi terus melakukan pengawasan sehingga hara tidak terus melonjak.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version