BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) berkunjung ke Balai Kota Balikpapan pada Rabu (12/10/2022). Mereka memaparkan peran dan strategi mengatasi kemacetan Jakarta.
Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Berman Limbong diterima Kepala Dishub Balikpapan Elvin Juneadi bersama jajarannya, di ruang rapat gedung Bappeda Litbang Balikpapan.
Elvin memaparkan kondisi ril transportasi di Kota Balikpapan. “Kami ada 7 trayek 498 angkot. Ini terjadi penurunan dengan adanya online. Kami juga hanya punya 4 unit bis saja untuk satu jalur yang kami layani dari Terminal Batu Ampar sampai penyebarangan Feri Kariangau,” ujar dalam rapat.
Elvin menyebutkan di Balikpapan untuk angkutan bandara juga didukung angkutan taksi bandara namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Karena juga ditopang angkutan online. Sementara untuk angkutan sekolah, hanya ada dua bus yang dikelolanya dan gratis.
“ Ini juga sangat kurang. Kami punya dua unit hiace seperti di SMA 1 banyak sekali siswa diantar atau pakai mobil. Kami juga punya gedung parkir. Jadi mereka ke sekolah kami antarkan ke sekolah pakai Hiace,”katanya.
Untuk perencanaan angkutan kota lanjut Elvin ada yang menghubungkan kawasan perumahan atau sebagai beeder. “Memang masih jauh dari karena memang minat orang pakai angkutan kota sedikit. Jadi angkutan kota maaf saja fasilitasnya minim,” katanya.
Pada kesempatan sama Berman Limbong menjelaskan Dewan Transportasi Kota Jakarta dibentuk berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi dan Peraturan Gubernur (Pergub).
“Maret 2023 berakhir . Kami ada 8 pilar program kerja. Jadi peran Dewan Transportasi Kota Jakarta sangat strategis sekali, khusus bidang transporasi,” ujar Limbong dalam pemaparannya.
Menurutnya, Dishub DKI mendapatkan anggaran subsidi dari APBD DKI Jakarta yang cukup besar, salah satu yang menjadi tugas yakni melakukan percepatan integrasi transporasi dan tata ruang untuk penguatan ekonomi.
“Kita sekarang mendorong percepatan integrasi transporasi dengan tata ruang di Jakarta agar Jakarta bisa terbebas dari kemacetan,” ujarnya.
Menurutnya, sesuai kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, transportasi publik khususnya angkutan darat yang digunakan sebanyak 10.047 unit , dari bus besar, sedang hingga kecil.
“Lalu itu akan juga didukung transportasi berbasis rel baik di darat maupun diatas yakni MRT,” ungkapnya.
Kata dia, targetnya 2024 sebenarnya 60 persen pergerakan orang di Jakarta menggunakan angkutan umum, sepeda hingga berjalan kaki. Namun target itu harus diundur hingga 2030 karena pandemi.
“Kalau lihat trotoar kita dilebarin. Itu bagian dari untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki dan banyak koridor-koridor sepeda yang telah disiapkan. Sehingga ketika 60 persen pergerakan orang di Jakarta mempergunakan angkutan umum, jalan kaki, dan sepeda maka Jakarta akan terbebas dari kemacetan,” katanya.