BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kelangkaan pangan ataupun sembako di sejumlah pasar tradisional maupun pasar modern merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahun. Hal itu disampaikan Kepala Dinas perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rachman

Pasalnya, rata-rata pangan ataupun lainnyadi datangkan atau dipasok dari pulau Jawa maupun Sulawesi. Sehingga jika terjadi gagal panen atau bencana banjir dan lainnya, maka berdampak pada distribusi. Sehingga  terjadi kelangkaan ataupun harga melonjak.

“Terjadi kan setiap tahun, ini kan salah satunya kita ketergantungan dari daerah pemasok seperti pulau Jawa. Nah ini kan banyak yang gagal panen. Akibat yang tadah hujan itu, itu salah satunya,” ujarnya, Senin (15/03).

Selain itu kata dia, Pemerintah Pusat kini kini tengah membenahi system pertanian sehingga bisa mengantisipasi kelangkaan akibat gagal panen ataupun akibat bencana banjir dan lainnya yang melanda daerah pemasok.

“Kemudian, ini kan di pusat lagi membenahi system bercocok tanam dari petani itu. Kalau bisa, saya memberi contoh di Jakarta itu sudah berhasil kan duren itu setiap saat ada. Gak nunggu musim duren,” ujarnya

“Nah ini mungkin sudah mau di formulasikan semacam bawang, cabe yang sering  langka-langka sehingga cara bercocok tani juga akan ditingkatkan sehingga pada saat musim hujan dan sebagai macam pasti terjadi pada Lombok dan bawang itu,”

Cabai maupun bawang salah satu yang kerap langkah sehingga harganya melonjak. Bahkan cabei sempat tembus Rp 100 ribu per kilogram. Bahkan pernah sempat mencapai Rp 150 ribu harga cabai per kilogram. Kondisi itu dikeluhkan pedagang.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version