BALIKPAPAN,inibalikpapan.com – Sejumlah komunitas di Balikpapan yang dimotori Balikpapan Oil City In Memory (BOCIM) akhirnya dapat menuntaskan menggalangan donasi bagi Rehan bayi berusia 5 bulan lebih.
Rehan berasal dari keluarga pendatang di Balikpapan, bayi mungil ini mengidap inpeksi usus dan diare sehingga harus dirawat Icu beberpa hari di RSKD, dan mendapatkan perawatan dari tanggal 14 November -29 Desember 2015. Keluarga harus membayar biaya perawatan sebesar Rp32 juta. Namun karena berasal dari kelaurga tidak mampu dan tidak memiliki kartu jaminan kesehatan, maka hal ini menjadi beban bagi Rusin alias Paijo dan Sherli ayah dan ibu dari sang bayi.
Rusin hanya kuli bangunan sedangkan Sherli hanya seorang ibu rumah tangga. Mereka merupakan warga pendatang, Rusin berasal dari Batu Licin, Kalimantan Selatan dan Sherli ibu Rehan beasal dari Jember, Jawa Timur. mereka sempat tinggal di KM 06 Wono Agung, Balikpapan Utara.
Kerisauan Rusin sampai juga ketelinga kawan-kawan BOCIM bersama beberapa komunitas seperti Slankers, Aliansi Balikpapan Peduli, dan My Trip ini terketuk hatinya untuk membantu penuh bagi bayi Rehan.
Dari dana beberapa komunitas ini terkumpul uang sebesar Rp12,5 juta. Uang inipun diberikan untuk uang muka pembiyaan pengobatan Rehan.
“Pengumpulan donasi pertama Rp12.500 .000 itu uang dari beberapa komunitas kita bayarkan ke RSKD. Awalnya Rehan gak boleh pulang tapi akhirnya dengan jaminan kita dan target satu bulan melunasi sisanya, Rehan boleh pulang oleh rumah sakit,” cerita Krisnaseptianto(26) Salah satu Pengurus BOCIM kepada inibalikpapan.com (11/1/2016).
Lima Hari Terkumpul Rp25.453.000
Sebelum Rehan keluar dari rumah sakit, sayangnya sang ibu pada 1 Januari 2016, meninggalkan rumah sakit tanpa kabar. Tidak diketahui kepergian sang ibu meniggalkan putranya dan suaminya. Sehingga Rehan yang kondisinya sudah sehat ini harus dijaga Rusin seorang diri di rumah sakit.
Padahal selang tiga hari tepatnya 4 Januari 2016 , BOCIM bersama beberapa komunitas Balikpapan melakukan pembayaran pertama bagi Rehan agar bisa pulang. Rehan pun diinapkan ke rumah Ayu salah satu pengurus BOCIM.
“Kita izinkan pulang oleh direktur umum rumah sakit. Tapi itu, syaratnya harus bisa lunasi dan kita diberi waktu satu bulan dengan jaminan kami BOCIM,”tutur Kris.
Dari situ katanya BOCIM bersama komunitas mulai 5 Januari 2016 lalu, menggalang donasi untuk Rehan yakni gerakan Rp20.000 untuk melunasi kekurangan pembayaran Rp20,6 juta. Mereka menggelar penggalangan dana melalui media sosial dan juga terjun langsung Lapangan Merdeka. Pada penggalangan dana untuk Rehan, Rusin ikut hadir di lokasi berkumpulnya masyarakat Balikpapan itu.
“Alhamdulillah Minggu kemarin (10/1/2016 ) uang Rp25 453.000 terkumpul. Dan Senin pagi (11/1/2016) kita serahkan penulasan hutang ke RSKD Rp20 juta lebih, “ katanya.
Rusin kepada pengurus Bocin menyampaikan terimakasih kepada Bocin beberapa komunitas Balikpapan serta masyarakat yang membantunya. Sehigga anak kesayangan bisa sehat kembali dan dapat pulang kerumah.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bocin, masyarakat Balikpapan dan komunitas di Balikpapan termasuk rumah sakit yang telah membuat rehan kembali sehat dan bisa pulang,” kata Rusin kepada Kris.
Sementara sisa dana penggalanan itu akan diberikan kepada Rusin bapak Rehan untuk biaya kepulangan. Rehan kini sehat dan banyak senyum. Komunitas Balikpapan Oil City In Memory (BOCIM), rencana pada Selasa atau Rabu ini akan mengantarkan kepulangan Rehan bersama bapaknya ke Batu Licin.
“ Perwakilan kita akan dampingi Rehan dan pak Rusin untuk pulang mungkin Selasa atau Rabu ke Batu Licin, Kalimantan Selatan. Kita antar pulang ke rumah neneknya,” tambah Kris pemuda memilih sebagai pengusaha muda ini.
Tentang BOCIM
BOCIM merupakan kumpulan orang-orang baik dari kalangan muda yang memiliki kesamaan dan Kecintaan kepada kota Balikpapan pada masala lalu. Mereka memiliki misi sosial dalam komunitas yang diddirikan 24 November 2014.
“ Apa yang kita lakukan semata-mata kewajiban kita untuk saling membantu dan meringankan beban mereka yang kesulitan. Dan ini bagian dari misi sosial BOCIM,” ujarnya.
Balikpapan Oil City In Memory memiliki lokasi sekrtariat di jalan Murni GSI. Latar belakang mereka beragam, mulai pegawai, pelajar, pengusaha, , PNS, bahkan pengangguran.
“BOCIM ini sekarang memiliki 1300 anggota. Pengurus ada sekitar 40 orang,”tukasnya.
Ternyata membantu orang jika dilakukan bersama-sama dan ikhlas, manfaatnya akan jauh lebih besar dan mudah dilakukan. Sikap guyub, sosial dan gotong royong dari Komunitas Balikpapan dan BOCIM ini harus kita contoh bahkan ditularkan sehingga kesulitan yang dihadapi akan mudah diselesaikan. Yuk kita tiru model anak-anak muda ini untuk membantu sesama dan meringkan beban mereka yang mengalami kesusahan. (andi)