BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Terkait adanya temuan penggunaan Surat hasil PCR palsu untuk syarat penerbangan di Kota Balikpapan, langsung direspon Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.
Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu proses di kepolisian untuk mengambil langkah selanjutnya, karena sampai saat ini belum ada masuk laporan ke DKK Balikpapan meskipun pihaknya kini sedang melakukan penelusuran.
“Kami juga masih menunggu, pihak kepolisian juga belum memberi tahu nama klinik yang mengeluarkan surat hasil PCR palsu itu,” ujar Andi Sri Juliarty, Selasa malam (3/8/2021).
Jika sudah dapat laporan, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penutupan hingga pencabutan izin operasional klinik yang dimaksud.
“Bisa dicabut izin operasionalnya,” aku Dio sapaan Andi Sri Juliarty.
Sebelumnya Polresta Balikpapan berhasil mengamankan tiga orang tersangka yang diduga pembuat surat PCR palsu untuk perjalanan udara melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Kota Balikpapan.
Hal ini bermula dari informasi laporan petugas Bandara, Lanud Dhomber dan Satgas Covid Bandara, jika ada salah satu orang penumpang pesawat yang mau keluar kota membawa surat PCR palsu.
“Dari informasinya penumpang tersebut meminta temannya untuk menguruskan surat PCR sebagai syarat untuk penerbangan melalui calo,” ujar Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi.
Nah calo ini kemudian mencari klinik yang bisa membuat surat tanpa tes dengan biaya Rp 900 ribu. Dari biaya tersebut si calo mengambil Rp 250 ribu, sisanya diberikan kepembuat surat PCR palsu.
Dari penuturan para tersangka, aktivitas ini sudah berjalan sebulan yang sudah mengeluarkan hingga 40 lembar surat PCR palsu.
“Surat PCR yang dikeluarkan itu dari Klinik keluarga bukan yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan pelayanan PCRr untuk penerbangan,” tutup Turmudi.
Comments
comments
