BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com- Kodam VI Mulawarman menggelar apel Penegakan dan Penertiban (Gaktib) dan Yustisi yang dilaksanakan si halaman Kodam VI, Kamis (1/2/2018).

Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Sonhaji bertindak sebagai pemimpin upacara dan diikuti oleh ratusan prajurit dari Kodam VI Mulawarman, Polisi Militer dari TNI AD, AU dan AL, Ditlantas Polda Kalimantan Timur, Ditsabhara Polda Kaltim, Dinas Perhubungan Kota Balikpapan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Balikpapan.

Dihadiri pula sejumlah pejabat utama dari berbagai instansi, seperti Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Teguh Pudjo Rumekso, Waka Polda Kaltim Brigjen Pol M Noufal Yahya, Wakil Walikota Balikpapan H Rahmad Mas,ud, serta sejumlah pejabat utama di lingkungan Kodam VI Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur.

Pada tahun 2018 mengambil tema Operasi Gaktib dan Yustisi Tahun 2018 Polisi Militer Berkomitmen Meningkatkan Disiplin, ketaatan Hukum, Dedikasi dan Loyalitas Dalam Rangka Menjaga Netralitas Untuk Mendukung Tugas Pokok TNI itu dilaksanakan secara serentak di seluruh pelosok tanah air.

Pada kesempatan tersebut Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji mengatakan operasi Gaktib dan Yustisi ini dilaksanakan setiap tahun oleh TNI dan diawali pada Februari ini.
” Mulai hari ini 1 Februari 2018, dan dilaksanakan di seluruh Indonesia pada jam dan waktu setempat masing-masing yaitu pukul 09.00. sasararannya adalah meningkatkan disiplin, tata tertib dan ketaatan terhadap hukum. Dari seluruh prajurit, baik dari perorangan maupun satuan,” katanya.

Jenderal TNI berbintang dua itu juga mengatakan, dalam Operasi Gaktib dan Yustisi Tahun 2018 ini bertujuan untuk menciptakan prajurit yang memiliki jiwa pratiot dan profesional terhadap tugas masing masing. Prajurit yang bebas dari narkoba dan barang barang terlarang lainnya.

Sonhadji juga mengatakan, bahwa dengan Operasi gaktib dan Yustisi ini mewujudkan prajurit dan satuan yang bebas dari korupsi serta terwujudnya ketaatan hukum terhadap aparatur sipil negara.

“Jadi PNS- PNS yang ada di TNI juga sama perlakukannya terhadap operasi Gaktib dan Yustisi ini,” ujar Sonhadji.

Pada operasi Gaktib dan Yustisi ini juga bertujuan untuk mencegah kesalahpahaman antara prajurit TNI, prajurit Polri dan masyarakat. Ini yang ingin dicapai TNI dalam operasi Gaktib dan Yustisi tahun ini. Walau dari tahun ke tahun tingkat data pelanggaran ini mengalami penurunan, namun ada pelanggaran tertentu yang justru mengalami peningkatan.

Pelanggaran yang paling menonjol di Kodam VI Mulawarman adalah disersi dan narkoba. Di mana angkanya adalah 34 kasus disersi dan 7 kasus pelanggaran narkoba. Disersi ini pun macam-macam. Seperti tidak hadir tanpa keterangan secara berturut-turut tanpa kejelasan. Serta 7 kasus narkoba yang dipastikan akan menghadapi pemecatan secara tidak hormat.

“Disersi prajurit itu ada yang in absensia. Artinya ia diputuskan bersalah dan dipecat saat persidangan, namun yang bersangkutan tidak ada. Ada pula disersi yang lari dari tugas bersama pasangannya. Namun yang jelas kalau narkoba, prajurit tersebut pasti dipecat secara tidak hormat,” pungkas Sonhadji.

Operasi Gaktib dan Yustisi Tahun 2018 ini akan digelar disepanjang tahun ini. Di mana setiap melakukan operasi, akan melibatkan Polisi Militer. Bukan hanya di wilayah internal tugas saja. Namun juga di luar wilayah tugas.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version