BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah kota melalui kabag Kesra tahun ini membuka kuota beasiswa untuk pendidikan tinggi sebanyak 644 bea siswa dengan anggaran yang dialokasikan di 2020 Rp2 miliar. Dari hasil pembukaan beasiswa secara online sejak 17 Juli lalu terdapat 1.460 pendaftar baik dari diploma, S1 Umum, Kedokteran dan kedokteran gigi maupun jenjang S2 dan S3.
Mereka yang mendaftar adalah warga Balikpapan baik yang berkuliah di dalam kota Balikpapan maupun luar kota. Mereka yang mengajukan beasiswa harus memiliki nilai minimal yakni PT negeri 2,75 dan PT Swasta minimal 3.
“Kuota 644 dengan jenjang pendidikan, diploma D3 ada 88 peserta, S1 ada 536 mahasiswa terdiri dari S1 umum negeri dan swasta 520, kemudian kedokeran umum 8 dan kedokteran gigi ada 8, kemudian pasca sarjana ada 16 kuota dan doctoral atau S3 ada 4 kuota. Ada semua yang mengajukan,” jelas Kabag Kesra Sugianto didampingi Kasubag Keagamaan, Pendidikan dan Kebudayaan Akhmad Komaruddin, Senin siang (27/7/2020).
Dari mereka yang mendaftar online ada juga yang gugur karena beberapa alasan yakni nama di KTP dengan dilampirkan KHS (kartu hasil studi) tidak sama, kemudian ada peserta yang melampirkan kartu rencana studi bukan KHS. Ada juga alasan yakni yang diinput nilai KHS semester genap padahal yang diminta semester ganjil terakhir. Ada juga peserta menginput secara online yakni nilai IPK padahal yang diminta nilai KHS semester ganjil terakhir. Temuan lainya nilai KHS tidak sesuai dengan yang diajukan .
“Yang kita inginkan ada sebenarnya nilai kejujuran yang disampaikan baik saat online maupun saat pemberkasan fisik. Kita ajak mahasiswa jujur menyampaikan,” ujarnya.
Pemberkasan fisik yakni nilai KHS semester ganjil yang sudah dilegalisir, KTP, bebas narkoba, dan surat aktif masih kuliah dari kampus, surat penyataan tidak menerima beasisa ditempat lainya.
Setelah pengumuman secara online, dilakukan penyampaian berkas administrai (fisik) sekaligus verifikasi berkas oleh tim saat daftar online juga pengumuman bagi pendaftaran yang memenuhi syarat verifikasi berkas.
“Berkas asli dan fotocopy yang dilegalisir itu dibawa. Setelah penerimaan berkas, nanti diawal September yang memenuhi kuota 644 dan lulus administrasi 635. “Ada 9 yang tidak seperti di doctoral ada dua, S2 kurang 1 orang, diploma 3 ada 16 orang mendaftar padahal kuato 22 orang,” sebutnya.
Tim verifikasi berkas untuk peserta penerimaan beasiswa dibentuk oleh SK Wali kota dengan jumlah 12orang yang terdiri dari OPD yakni Inspektorat, Bagian Hukum, Kominfo dan akademisi. “Ini program rutin setiap tahun pemberian beasiswa perguruan tinggi kepada masyarakat,” tambahnya.
Pada September juga masih diberikan kesempatan dua pecan bagi peserta yang lolos administrasi unutk melengkapi berkas yang kurang. “Kalau sudah klir semua 1 Oktober penetapan pengumuman dan keputuasan walikota bagi penerima beasiswa kota 2020,” sebutnya.
Dipekirkan November akan dilakukan transfer dana ke rekening masing-masing mahaiswa. Dengan besaranya Mahaisswa Diploma 2,5 juta, S1 sebesar Rp3 juta, kedokteran sebesar Rp5,250 juta, S2 Rp6,5 juta dan S3 Rp8 juta.
“Seluruhnya Rp2 miliar. Sudah tiga tahun terakhir anggaran 2 miliar, 2 miliar tapi serapan tidak 100 persen. Karena ada yang belum penuhi syarat. Serapan estimasi 98,6 persen. Tahun lalu lebih rendah 94,3 persen, kuotanya 644,” sebutnya. Di 2018 kuota beasiswa 792 orang namun hanya 708 mendapatkan atau 84 orang sisanya atau serapanya 89,4 persen.
Dia berharap tahun mendatang jumlah bisa meningkat sehingga jumlah penerima juga makin banyak. Bahkan tidak kurangi meksi sedang recofusing anggaran. “Kita memang minta untuk beasiswa kalau bisa jangan dikurangi karena juga membantu mahasiswa sebagia bagian penanganan sosial covid,” tandasnya.
Namun bagi penerima bea siswa tidak dibenarkan menerima double dari beasiswa lainya seperti Kaltim cemelang. “ Ada beberapa tahun lalu yang akhirnya mengundurkan diri karena menerima ditempat lainya. Ada surat pernyataan dibuat tidak boleh sedang menerima beasiswa ditempat lain,” tambahnya.
Disamping itu juga pihaknya melakukan sharing data dengan Tim Kaltim Cemerlang agar tidak ada penerima ganda. “Di kita kalau sudah 3 kali menerima ya gentian dengan lainya. Lalu kita juga ranking kalau misalnya nilai sama harus jumlah mata kuliah yang sudah diselesaikan, atau usia semeseter kan bisa diajukan semester 1,3 5 dan 7. Lalu kalau kuliah kampus harus minimal terakreditasi B,” tukasnya.