BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Keterbatasan lahan di Kota Balikpapan membuat areal perkebunan karet tak bertambah hingga empat tahun terakhir.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Yosmianto mengatakan, saat ini luas areal perkebunan karet 4.496,5 hektare dengan produksi 6.823 ton lump per tahun.

“Saat ini karena lahan terbatas, yang dilakukan adalah pembinaan kepada petani.Tanaman yang produksi (TM) 2.574.5 ha, dan 5 tahun terakhir produksinya mencapai 35.177 ton lump,” ujar Yosmianto.

“Rata-rata produksi per hektare mencapai 1.743 kilogram dan petani yang ada dari swadaya atau perkebunan rakyat sendiri, tapi ada juga yang dari proyek pemerintah bantuan dari APBD,”sambungnya.

Namun kata dia, dalam beberapa tahun terakhir harga karet anjlok dan hanya Rp 7 ribu per kg. Padahal sebelumnya mencapai Rp 15 ribu per kg.

Meski harga anjlok namun perkebunan karet masih bisa memenuhi kebutuhan petani karet. Petani karet mengaku, setiap hari mampu menghasilkan 10 kg karet.

“Walau harga karet jatuh, tetap masih bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga,” ujar Arif Petani Karet.

“Karena saya kalau turun sadap pukul 07.00-09.00 itu bisa dapat 10 kg karet. Kemudian dijual bisa sekitar 60 ribu saya dapat sehari.”tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version