Pemerintah evakuasi WNI dari Sudan (Foto: Humas Kemlu)

Mahasiswa Asal Kaltim yang Dievakuasi dari Konflik Berdarah di Sudan, Tak Sempat Bawa Berkas Ijasah  

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Enam mahasiswa asal Kaltim dan Kaltara yang dievakuasi Pemerintah dari Sudan akibat konflik berdarah, tak sempat membawah berkas-berkas ijasahnya.

Hal itu disamaikan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kaltim Syarifah Alawiyah, Senin (1/5/2023). Karena saat kuliah di Sudan mereka harus menyerahkan ijasahnya.

Kemudian ketika konflik berdarah terjadi di negara tersebut, mereka kebingunan. Bahkan mereka pun tak tahu kampus yang menjadi tempat mengenyam pendidikan.

“Infonya, saat kuliah di sana, mereka harus menyerahkan ijazah asli ke universitas” ujar Syarifah Alawiyah mengisahkan kepanikan mahasiswa asal Kaltim yang kuliag di Sudan.

Saat evakuasi dilakukan, mereka tidak sempat lagi berpikir untuk ke kampus mengambil ijazah. Sebab dentuman bom dan bising peluru terus menghantui mereka. Sementara beberapa mahasiswa sudah memasuki masa akhir perkuliahan.

“Sementara saat perang pecah, semuanya panik, bahkan gedung-gedung sudah banyak hancur. Mereka bahkan tidak tahu kampus mereka sudah seperti apa,” ujarnya

Kepala Kantor Perwakilan Pemprov Kaltim di Jakarta Raihan Fida Nuzban menuturkan, enam mahasiswa iti sudah di fasilitasi untuk menginap di Mes Pemerintah Provinsi Kaltim di Jalan Kramat II Jakarta

“Minggu sore kemarin sudah masuk mes kita sebanyak empat mahasiswa. Dua lagi nanti akan menyusul,” ujarnya

“Satu mahasiswa akan tiba hari ini dan satu mahasiswa menjadi relawan membantu mahasiswa lainnya di Asrama Haji Pondok Gede. Tapi sore ini mereka juga akan bergabung ke mes kita,”

.Gbernur Kaltim Isran Noor telah berpesan akan melayani para mahasiswa dengan baik. Di Mes Pemprov Kaltim, mereka disiapkan tempat istirahat yang layak dan layanan makan tiga kali sehari.

“Besok rencana kami akan bawa mereka untuk rekreasi agar lebih rileks dan tenang. Apalagi Pak Gubernur juga sudah meminta OPD terkait untuk membantu bagaimana kelanjutan pendidikan mereka,” ujarnya

Baca juga ini :  Penuhi Kebutuhan Industri, PLN Kaltimra Percepat Pembangunan Transmisi Sangatta - Maloy - Kaltara

Berdasarkan data yang diterima dari Kementerian Luar Negeri mahasiswa tersebut yakni Mariati Maulida, Tika Hamidah dan Muhammad Irham asal Kota Samarinda.

Lalu Quratul Aini Maufida asal Tana Grogot Kabupaten Paser, Ahmad Rauf sala asal Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Naila Fauziah, asal Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara

Satu warga Kaltim lainnya adalah karyawan swasta, Yosafat  Nugraha Aji Pratama asal Kota Samarinda). Yosafat tidak bergabung ke Mes Pemprov Kaltim karena akan langsung ditangani oleh perusahaan yang bersangkutan.
.
“Pak Gubernur juga minta agar mahasiswa asal Kaltara ditampung di mes kita. Bagaimana pun dia juga saudara kita,” ujar Fida (adpimprovkaltim)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.