BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, dari 409 guru yang hasil rapid test reaktif, masih ada 88 guru yang belum melakukan swab test.  

“Bahwa guru yang di data diberikan ke kami semuanya adalah 2.696 dilakukan rapid test. Dari jumlah itu ditemukan 409 reaktif,” ujarnya.

Namun hingga Sabtu (12/12) lalu, hanya 321 guru yang dating melakukan swab. Sementara masih ada 88 guru yang belum swab test. Lalu dari jumlah tersebut, ada 7 guru yang dinyatakan positif terpapar covid-19.

“Kemudian 309 negatif. Adapun yang belum belum swab ini kami membuka kembali layanannya sejak kemarin langsung datang ke lab. Jadi tidak melalui DKK lagi langsung, karena sejak Sabtu sudah kita tutup,” katanya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan itu memastikan, guru yang hasil rapi testnya reaktif sejak awal langsung diminta melakukan isolasi mandiri dan tidak ikut simulasi belajar mengajar tatap muka.

“Memang Pak Kadisdik (Kepala Dinas Pendidikkan) sejak awal mereka reaktif sudah tidak  boleh langsung isolasi. Kemudian jika ketemu positif pak Kadisdik tidak jadi membuka simulasi di sekolah tersebut,” jelasnya.

Kata dia, masih ada sekitar 2.000-an guru SD dan SMP yang belum rapid test ataupun swab test. Mereka yang belum rapid test karena sekolahnya tidak menggelar simulasi belajar mengajar tatap muka.

Wanita yang biasa disapa Dokter Dio itu menambahkan, jika kegiatan belajar mengajar tatap muka digelar pada 11 Januri 2021, maka guru yang belum rapid test atau swab maka akan dilakukan rapid test maupun swab.

“Ini baru sekolah yang simulasi, masih ada 2.000-an guru lagi yang tidak simulasi itu juga kita menunggu kesepakatan untuk juga dilakukan rapid test dan swab jika jadi membuka kegiatan belajar mengajar 11 Desember,”tandasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version