JAKARTA, Inibalikpapan.com – Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar sertifikat tanah yang diberikan agar jika digunakan untuk kolateral dan jaminan pada bank telah melalui perhitungan dan kalkulasi yang matang.

Hal itu disampaikan Presiden saat menyerahkan 3 ribu sertifikat hak atas tanah untuk rakyat yang digelar di Hall Gedung Indoor Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung

Menurut Presiden, hal tersebut penting untuk menghindari kesulitan membayar di masa mendatang. “Mau pinjam berapa, nyicilnya berapa, kuat ndak, harus dihitung betul,” tutur Presiden.

Presiden turut menekankan kepada masyarakat agar menggunakan seluruh pinjaman untuk modal usaha.

Presiden mengimbau agar uang pinjaman tersebut tidak digunakan untuk kegiatan konsumtif. “Pinjam itu harus mengembalikan,” ujarnya

“Kalau 400 juta sudah dipakai untuk modal usaha semuanya, ada untung, tabung. Kalau sudah ngumpul, bapak ibu mau beli sepeda motor silakan, mau beli mobil silakan, tapi dari keuntungan, bukan dari pokok pinjaman,”

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara kembali menekankan bahwa sertifikat adalah tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki.

“Sehingga bapak, ibu harus ngerti. Saya punya tanah berapa meter persegi sih? Sering saya tanya, (jawabnya) enggak tahu.

Di sini, di dalamnya ada nama pemegang hak, di sini ya jelas. Alamat ada di sini, meter persegi berapa di sini ada semuanya, luas berapa kita harus tahu semuanya,” ujar Presiden.

Presiden pun mengimbau masyarakat yang telah mendapatkan sertifikat untuk menyimpannya dengan baik. Sehingga apabila sertifikat tersebut hilang atau rusak dapat diurus kembali dengan mudah.

“Tolong kalau sampai di rumah ini difotokopi, nyimpannya di tempat yang berbeda, kalau hilang masih punya fotokopi, ngurusnya lebih mudah,” ucap Presiden.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version