BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Intensitas hujan yang berkurang di Kota Balikpapan menyebabkan persedian air bersih di Kota Balikpapan kian menipis.
Apalagi jika dalam dua minggu tidak ada hujan, maka penggiliran air bersih akan dilakukan, untuk itu Pemkot dalam waktu dekat akan melaksanakan salat minta hujan atau istisqa.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, melihat dampak dari adanya el nino ini masih menghantui bangsa kita terutama khususnya di Kota Balikpapan yang intensitas hujan berkurang.
“Maka dalam waktu dekat atau minggu ini jika hujan tidak kunjung turun, maka kami akan mengadakan salat minta hujan,” ujar Rahmad Mas’ud.
Kata Rahmad, seperti diketahui level air baik itu di waduk Manggar dan Teritip sudah menipis, kalau dalam dua minggu ini tidak ada hujan. Terpaksa PDAM akan mengadakan penggiliran air dibeberapa wilayah di Kota Balikpapan.
“Masyarakat Balikpapan saya mohon betul untuk dapat menghemat menggunakan air untuk keperluan sehari-hari,” akunya.
Sevelumnya, warga Kota Balikpapan harus mulai berhemat menggunakan air bersih. Pasalnya air baku di Waduk Manggar dan Waduk Teritip terus mengalami penyusutan akibat kemarau.
Direktur Operasional Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Anang Fadliansyah, mengatakan bahwa ketinggian air di Waduk Teritip kini berada di bawah ambang batas, sehingga sudah harus waspada.
“Sekarang berada pada level 19,82 meter dari normalnya yang seharusnya 21,50 meter,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut, Anang menjelaskan bahwa level air di Waduk Manggar posisinya berada di level 8,31 meter dari level normal 10,3 meter.
Menurut Anang, penyusutan air di Waduk Teritip dan Manggar ini telah terjadi sejak kemarau pada bulan Mei lalu, atau sudah berlangsung selama sekitar 4 bulan.
“Dari Mei lalu, sekitar 4 bulan. Waduk Manggar juga mengalami hal yang sama. Kami mengambil air dari sumber yang sama dengan rasio 1 banding 5, dan kapasitasnya juga 1 banding 5,” jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, berdampak pada debit air yang turun dari sebelumnya 200 liter per detik menjadi 150 liter per detik. Penurunan debit air tersebut terjadi sejak sepekan terakhir.
Untuk menerapkan skema penggiliran distribusi air ini, PTMB akan melakukan kajian termasuk mengolah informasi dari BMKG dan menyampaikan perkembangan terbaru kepada masyarakat.
“Kami mengambil air sesuai dengan rasio di waduk berdasarkan rekomendasi Balai Wilayah Sungai (BWS). Kami sudah melakukan penyesuaian sejak seminggu lalu, pada 27 September kemarin,” tambahnya.
Anang berharap ada hujan dalam waktu dekat sehingga kondisi Waduk Manggar dan Teritip dapat kembali normal. Jika tidak, maka akan diterapkan penggiliran dari dua waduk tersebut.
“Kondisi ini jika kita estimasi bisa berlangsung selama satu atau dua bulan ke depan, pasokan air bersih kita akan terganggu,” tegasnya