BALIKPAPAN, Inibalikapan.com – Menteri Sosial dalam agenda kerja di Balikpapan menyempatkan berkunjung kerumah keluarga miskin yang masuk dalam Program keluarga Harapan (PKH). PKH ini ditujukan bagi keluarga sangat miskin (KSM).
Mereka yang menerima PKH adalah mereka yang masuk dalam program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berjumlah 15,5 juta keluarga di Indonesia.
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawangsa Jumat siang melakukan kunjungan dan dialog singkat dengan keluarga yang masuk dalam PKH. Menteri Sosial satu persatu mendatangi rumah keluarga miskin di salah satu keluarga atas nama Nuraidawati yang tinggal di gang sempit di RT 03 atau dekat samping Pasar Klandasan.
Berdasarkan data, Nuraidawati tinggal bersama suami dengan dua anak dan pada tahun 2015 terdaftar di Kartu keluarga Sejahatera (KKS) dan menerima dana PKH tahap I Rp300 ribu, tahap II Rp837 ribu, tahap III Rp337.500 dan tahap IV Rp 800 ribu.
Mensos juga mengunjungi dua tetangga dekat Nuraidawati yang tinggal di RT06 kelurahan Klandasan Ulu atau dekat pasar Klandasan.
Menteri didampingi Kadisnakersos Tirta Dewi dan lurah Klandasan Ulu menyerahkan berbincang selain menyerahkan bantuan juga menyerahkan menjelaskan jika keluarga miskin ini masuk sebagai penerima program keluarga harapan (PKH).
“Secara nasional keluaga miskin yang tercover dalam PKH 3,5 juta keluarga atau baru sekitar 20 persen.Tahun ini diperluas jadi 6 juta kelaurga sehingga saya pesan kepada pendamping yang berdekatan-berdekatan itu memenuhi kondisionalitas penerima PKH pastikan mereka dimasukan dalam prioritas penerima program PKH untuk 201. Inysaallah jika mereka masuk akan mendapatkan pencairan pada kali pertama bulan Juni-Juli Karena ada tahap II proses pencairan di tahun 2016,”terangnya usai berkunjung ke keluarga sangat miskin di Klandasan Ulu sore tadi.
Pada tahun ini pemerintah pusat akan mencairkan dana PKH tahap I pada bulan Maret mendatang.
“Yang tadi dikunjungi itu tadi insyaallah Maret minggu ketiga sudah mendapat pencairan tahap I. Tahap pertama pencairan Maret, lalu Juni, September lalu November. Jadi prosesnya seperti itu dari rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) di Balikpapan ada 10 ribu lebih tapi penerima PKHnya 2000 lebih . Oleh karena itu perluasan cakupan ini akan mensasar lebih banyak lagi masyarakat yang layak menerima PKH,” jelasnya.
Pada awal tahun ini, kuato penerima PKH hanya sebesar 20 persen atau 3,5 juta dari penerima KKS 15,5 juta. Penerima KKS sebanyak 95 persen juga menerima beras sejathara.
“Di Balikpapan pun baru 20 persen penerima KKS itu menerima PKH. Tahun ini insyaallah diperluas 6 juta. Mudah-mudahan ada perluasan cakupan PKH pada 2017 karena trilateral miting sudah selesai,” tandasnya.
Menteri sosial menyatakan penerima bansos (PKH) ini perjiwa/bulan sebesar Rp182 ribu. Jumlah Ini sebetulanya jika dihitung condisional cash transfer (CCT) baru sekitar 10,5 persen pengeluaran perjiwa perbulan yang diterapkan di Indonesia.
Khofifah menambahkan CCT ini dilakukan di 70 negara dan rata-rata minumum negara melakukan intervensi minumum 16 persen. “Brazil yang sangat sukses dengan CCT ini sebesar 19 persen, kita 10,5 persen. Kita sudah mengkomunikasikan kementerian Keuangan dan Bappenas supaya ada kenaikan intervensi,” tambahnya
“Kita punya opsi dari 10,5 menjadi 14,5 persen lalu 17.5 perse. Mudah-mudahan kalau APBN memugkinkan cakupan ditambah dan intervensi nominalnya ditambah,” tukasnya.