BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Memeriahkan perayaan Imlek 2527 atauh Tahun Baru China, Klenteng Guang De Miao, yang terletak di Jalan Bukit Niaga No 28, Pasar Baru, Balikpapan, menggelar  atraksi Barongsai, Sabtu (25/01).

Tampak warga sekitar, khususnya anak-anak memadai lokasi. Tiga Barongsai dari perkumpulan Dharma Setya tampil melakukan atraksinya mulai pagi hari, usai warga Tionghoa melakukan sembayang di Klenteng Guang De Miao.

Warga Tionghoa, Chandra mengatakan, tradisi Barongsai ini dilakukan setiap tahun khususnya saat perayaan Imlek. Bahkan usai melakukan sembahyang terlihat sejumlah warga Tionghoa memberikan angpao ke mulut barongsai.

“Atraksi Barongsai ini tidak hanya dinikmati warga toinghoa saat usai beribadah, namun juga warga sekitar yang bukan warga tionghoa. Hal ini menunjukan tradisi tionghao sudah bisa diterima warga Kota Balikpapan,” ujarnya.

Chandra berharap, pasca Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN) dan Kota Balikpapan menjadi daerah penyangga, di tahun bershio tikus logam ini kondusifitas Kota Balikpapan tetap terjaga dan perekonomian terus membaik.  

Menurut kepercayaan leluhur China, awal tahun baru adalah masanya para dewa dewi kembali ke kahyangan untuk melapor ke Kaisar Langit. Sehingga kemudian Barongsai selalu identik dengan perayaan Imlek.

Masa-masa tersebut dipercaya akan dimanfaatkan oleh roh-roh jahat untuk membuat kerusakan di dunia. Oleh sebab itu, orang Cina kuno mengadakan tarian barongsai yang telah diberkati di klenteng untuk mengusir setan.

Nama Barongsai sebenarnya merupakan cerminan akulturasi Cina di Indonesia. Kata ‘barong’ berasal dari kesenian boneka Bali yang dimainkan oleh manusia. Sedangkan ‘sai’ dalam bahasa Hokkian berarti singa. Nama asli kesenian ini di Cina adalah ‘wu shi’.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version