BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri terkait pembelajaran tatap muka (PTM), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan sudah berkoordinasi dengan Walikota yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan.
“Jadi kami juga sudah lapor ke Pak Walikota, bahwa PTM tidak mesti dimulai pada tahun ajaran baru di bulan juli,” ujar Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Muhaimin kepada awak media, Selasa (6/4/2021).
Adapun Disdikbud Kota Balikpapan telah menghitung pada saat pelaksanaan simulasi PTM beberapa waktu lalu ada 70 sekolah baik dari tingkat SD hingga SMP yang sudah melakukan simulasi. “Nanti habis lebaran di bulan Mei kita akan melaksanakan PTM itu terbatas dibeberapa sekolah yang sebelumnya sudah melaksanakan simulasi,” kata Muhaimin.
Termasuk untuk pelaksanaan ujian pada kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 akan dilaksanakan setelah lebaran juga dengan PTM terbatas. “Kalau misalnya jumlah satu kelas ada 32 siswa, maka separuhnya ikut PTM dengan cara bergilir, sedangkan untuk kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 masih daring,” akunya.
Muhaimin mengaku, PTM di sekolah juga bergantung pada guru yang sudah divaksin, sekolahnya sudah melaksanakan simulasi, sekolah yang sudah melaksanakan prokes dan sekolah sudah menetapkan enam daftar periksa sebagai syarat untuk dilaksanakannya pembelajaran tatap muka. “Sebelum PTM dilaksanakan, tetap memberikan angket akan dilakukan, artinya apakah siswa mau ikut pembelajaran tatap muka atau daring, karena memang jika orangtua tidak setuju tidak boleh dipaksa tetap diberikan kebebasan untuk memilih,” tutup Muhaimin.